Juru kampanye nasional (Jurkamnas) Prabowo-Sandiaga itu mengaku berulang kali meminta Ratna melapor ke polisi dan melakukan visum.
Namun, ungkap Fadli, Ratna tidak mau kasus penganiayaan itu menjadi konsumsi publik.
"Tiba-tiba Selasa pagi dan Senin malam banyak beredar foto-foto itu di WhatsApp. Saya enggak tahu dari mana beredarnya kabar RS dianiaya," kata Fadli.
"Saya telepon waktu rapur (rapat paripurna DPR), karena ramai yang telepon saya. Saya tanya Bu Ratna ini foto sudah beredar, sudah ada beritanya, bagaimana ini saya harus menjelaskan dan bagaimana ini saya harus menjawab. Kita enggak bisa mendiamkan ini, jadi akhirnya dia bilang, 'silakanlah,'" lanjut Fadli.
Kemudian, drama tersebut menjadi 'bola liar'.
Fadli mengungkapkan Ratna meminta bertemu dengan capres Prabowo Subianto, dan tokoh lainnya, seperti Amien Rais dan Said Iqbal.
"Dan menceritakan kembali apa yang terjadi kurang-lebih dengan cerita yang sama. Dan tentu Pak Prabowo merasa terusik. Pak Prabowo ini orang yang selalu berusaha membela kalau ada yang meminta bantuan apa lagi," ucap Fadli.
Fadli mengakui, dia bersama Prabowo dan tim pemenangannya pun percaya, mengingat Ratna memiliki reputasi yang baik di matanya maupun Prabowo.
Tak ada sedikit pun perasaan buruk sangka terhadap pengakuan ibunda dari aktris Atiqah Hasiholan itu.
Menurut Fadli, capres Prabowo juga berulang kali meminta Ratna melapor ke polisi agar kasus penganiayaan tersebut menjadi jelas.
"Karena itu, Pak Prabowo kemudian mengambil konferensi pers dan menyampaikan ini. Bahwa ini suatu tindakan mengirim message kalau ini tindakan yang benar terjadi kita kan tidak tahu. Ini bukan suatu skenario yang kita tahu. Kita tidak tahu bahwa ini sebuah kebohongan dan setelah itu Pak Prabowo menulis surat untuk Kapolri untuk meminta waktu dan meminta ini diselidiki, minta waktu untuk ketemu dan untuk menyelidiki ini," ungkap Fadli.
Fadli pun mengaku tak menyangka pengakuan Ratna tersebut ternyata adalah sebuah kebohongan.
Pihaknya pun merasa dirugikan atas cerita bohong yang dibuat oleh Ratna Sarumpaet.
"Kita kalahlah, aktingnya dahsyat sekali. Nah tinggal ditelusuri aja di belakang ini apa. Saya setuju polisi selidiki aja. Apa motifnya, yang transparan semua, jelas," kata Fadli.