News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Sulteng

Demi Palu dan Donggala, Elek Yo Band Lepas Gitar Akustik Rp 1,1 Miliar

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampilan band ala menteri 'Elek Yo Band' yang menyanyikan sejumlah lagu dalam partisipasi pada acara 'Gala Dana 100 Biduan, 100 Hits untuk Palu, Donggala Sulteng' yang digelar di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2018)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tampil penuh semangat dalam momen 'Gala Dana 100 Biduan, 100 Hits untuk Palu, Donggala Sulteng', para Menteri yang tergabung dalam grup 'Elek Yo Band' ternyata mampu menggalang dana melalui beragam hal.

Mereka tidak hanya mampu mengumpulkan donasi melalui aksi panggung, namun juga melelang t-shirt dan sebuah gitar akustik yang terlihat memiliki warna menyerupai kuning gading.

Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi M Hanif Dhakiri, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menko PMK Puan Maharani, Staf Khusus Kepresidenan Teten Masduki, Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya dan Kepala Bekraf Triawan Munaf tampak menghibur para pengunjung yang hadir.

Mereka menyanyikan sejumlah lagu yang menggugah antusias pengunjung dan donatur yang hadir.

Konglomerat sekaligus Pemilik Lippo Group James Riady dan Marketing Director PT Santos Jaya Abadi (pemilik brand Kapal Api) Paulus I Nugroho pun akhirnya memberikan donasi mereka dengan angkan yang fantastis.

James menyumbang uang sebesar Rp 3 miliar, sedangkan Paulus mendonasikan uang sebesar Rp 1 miliar.

Dalam kesempatan penggalangan dana yang digelar di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (5/10/2018) itu pula, Menaker Hanif Dhakiri menyampaikan niat Elek Yo Band untuk melelang t-shirt bertuliskan 'Elek Yo Band' dan sebuah gitar akustik yang telah dibubuhi tandatangan mereka.

"Jadi, ini ada gitar, ayo siapa yang mau beli? (Donasinya) buat sumbang korban Palu," ujar Hanif menawarkan gitar tersebut kepada para donatur.

Tawaran Hanif pun kembali disampaikan oleh Tantowi, "siapa yang berani, ayo, ini gitar bagus ya, made in Indonesia plus tanda tangan menteri ada di sini,".

Sebagai salah satu pejabat negara yang juga mantan artis yang piawai bermain gitar, Tantowi tentu mengerti mana gitar yang 'berkualitas'.

Hal itu karena sebelumnya ia juga dikenal sebagai artis yang gemar menyanyikan lagu country sambil memainkan gitar.

Dan dalam acara tersebut ia unjuk kebolehannya menawarkan sebuah gitar berkualitas dan penuh filosofi kepada para donatur.

Pada akhirnya, gitar akustik itu berhasil dilepas dengan nilai Rp 1,1 miliar.

Tawaran yang cukup fantastis untuk harga sebuah gitar akustik. Kakak dari Presenter Helmi Yahya itu pun mengucapkan terima kasih kepada pria yang telah mendonasikan uang miliaran kepada korban gempa, melalui pembelian gitar tersebut.

"Terima kasih untuk bapak yang di sana," kata Hanif.

Sementara itu, t-shirt yang telah dibubuhi tanda tangan para menteri 'Elek Yo Band' itu berhasil dilepas dengan harga Rp 150 juta.

Total raihan donasi melalui aksi panggung, pelelangan t-shirt dan gitar akustik 'Elek Yo Band' mencapai Rp 5,25 miliar.

Angka tersebut belum termasuk sumbangan dana dari donatur lain saat para artis yang turut berpartisipasi dalam penggalangan dana itu tampil.

Setelah mendapatkan sumbangan sebesar itu, para menteri pun menutup aksi mereka melalui lagu yang memiliki filosofi dan syair mendalam tentang keindahan dan kekayaan yang dimiliki Indonesia, 'Rayuan Pulau Kelapa' karya Ismail Marzuki.

Para pengunjung pun ikut bernyanyi bersama para menteri.

Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 7,4 skala richter mengguncang wilayah provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat sore, 28 September lalu.

Gempa tersebut kemudian mengakibatkan tsunami setinggi hingga 2 meter yang menyebabkan korban tewas semakin banyak karena mereka tidak hanya tertimpa reruntuhan bangunan, namun juga tersapu derasnya air laut.

Sepekan setelah bencana itu, pemerintah masih terus melakukan proses pengevakuasian para korban dibawah reruntuhan maupun yang terjebak di desa terisolir.

 Bantuan dari sejumlah negara sahabat pun terus mengalir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini