News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Ratna Sarumpaet

LPI Anugerahi Ratna Sarumpaet sebagai ''Ibu Hoaks Nasional''

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratna Sarumpaet sebagai Ibu Hoaks Nasional.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) memberikan penghargaan kepada aktivis Ratna Sarumpaet sebagai "Ibu Hoaks Nasional".

Penghargaan diberikan langsung oleh peneliti LPI, kepada seorang ibu yang menggunakan topeng berwajah Ratna Sarumpaet.

"Kita berikan penghargaan Ibu Hoaks Nasional kepada Ibu Ratna Sarumpaet," ucap Boni Hargens, Direktur LPI di Gado-Gado Boplo Satrio, kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan, Sabtu (6/10/2018).

"Ini sebuah simbol. Bagi kami bukan hal sepele tetapi sebuah pembelajaran yang kritis kepada masyarakat bahwa menebarkan fitnah tidak hanya merusak individu tetapi peradaban secara umum. Mark kita selamtkan pemilu dan peradaban demokrasi," imbuh Boni.

Baca: Jual Saham Saratoga Sandiaga Uno Beli Surat Utang Negara, Terungkap Tujuan Sebenarnya

Boni mengatakan alasan dipilihnya Ratna Sarumpaet sebagai "Ibu Hoaks Nasional" untuk mengenang jasa baiknya dalam membuka kotak pandora kebohongan yang menjadi arus baru politik di Indonesia.

LPI juga memberikan penghargaan itu secara simbolik, memberikan piagam bertuliskan "HOAX" kepada ibu yang memakai topeng berwajah Ratna Sarumpaet itu.

Sebelumnya diberitakan, Ratna Sarumpaet mengaku sebagai pembuat hoaks terbaik dalam drama penganiayaan dirinya di Bandung. Ratna meminta maaf kepada banyak pihak, termasuk kepada pihak yang selama ini dikritiknya. 

"Saya juga meminta maaf kepada semua pihak yang selama ini mungkin dengan suara keras saya kritik dan kali ini berbalik ke saya. Kali ini saya pencipta hoaks terbaik ternyata, menghebohkan semua negeri. Mari kita semua mengambil pelajaran, bangsa kita dalam keadaan tidak baik. Segala sesuatu yang kita hebohkan, segala sesuatu yang tidak penting mari kita hentikan," kata Ratna dalam jumpa pers, Rabu (3/10/2018).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini