Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, PALU - Masjid Arrayan di Kota Palu tampak sepi dari para pengungsi. Terhitung hanya terdapat tujuh kepala keluarga yang masih bertahan di halaman masjid.
Tidak juga banyak barang bawaan yang dapat terlihat. Tikar seadanya, beberapa pakaian yang sudah keluar dari tas mereka. Serta galon air minum yang setengah terisi.
Seorang pengungsi, Sulaiman menjelaskan bahwa pada pagi hari, para pengungsi sudah banyak yang pulang ke rumah masing-masing.
Namun, akan kembali ke pengungsian pada sore dan malam hari. Alasannya, banyak pengungsi yang sudah membereskan rumah mereka.
"Kalau pagi begini memang mereka pulang ke rumah. Beres-beres rumah atau masak. Nanti sore baru balik lagi," katanya kepada Tribun di Palu, Sabtu (6/10/2018).
Sejauh ini, kata dia, setidaknya terdapat 20 kepala keluarga yang menjadi pengungsi di masjid tersebut. Setelah sebelumnya terdapat lebih dari 30 kepala keluarga.
Baca: Terbukti Sediakan Layanan Prostitusi, Pemkot Jaksel Tutup Usaha Panti Pijat Gives, NYX dan O2
"Ada yang pulang karena merasa sudah aman, ada juga yang pulang karena punya toko dan merasa harus menjaga tokonya. Jadi, banyak alasan," jelas dia.
Masjid Arrayan di Kota Palu tampak sepi dari para pengungsi. Terhitung hanya terdapat tujuh kepala keluarga yang masih bertahan di halaman masjid.
Baca: Dulu Rahasia dan Sulit Ditembus, Kini Data Nasabah Bank di Swiss Bisa Diakses
Tidak juga banyak barang bawaan yang dapat terlihat. Tikar seadanya, beberapa pakaian yang sudah keluar dari tas mereka. Serta galon air minum yang setengah terisi.
Seorang pengungsi, Sulaiman menjelaskan bahwa pada pagi hari, para pengungsi sudah banyak yang pulang ke rumah masing-masing.
Baca: Gamal Albinsaid, Dokter dan Motivator yang Kini Gabung di Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno
Namun, akan kembali ke pengungsian pada sore dan malam hari. Alasannya, banyak pengungsi yang sudah membereskan rumah mereka.
"Kalau pagi begini memang mereka pulang ke rumah. Beres-beres rumah atau masak. Nanti sore baru balik lagi," katanya kepada Tribun di Palu, Sabtu (6/10/2018).
Sejauh ini, kata dia, setidaknya terdapat 20 kepala keluarga yang menjadi pengungsi di masjid tersebut. Setelah sebelumnya terdapat lebih dari 30 kepala keluarga.
"Ada yang pulang karena merasa sudah aman, ada juga yang pulang karena punya toko dan merasa harus menjaga tokonya. Jadi, banyak alasan," jelas dia.