Hari itu, Fathom yang sudah bekerja sebagai Field Engineering, bermaksud menjemput ibunya yang sedang mengadakan Kongres Nasional.
"Tapi begitu petugas (keamanan) tahu saya anaknya Ratna Sarumpaet, saya juga disuruh ikut ke kahtor polisi. Katanya sih cuma pemeriksaan saja, hari itu juga langsung pulang," kata Fathom.
"Temyata, Saya ikut diinterogasi. Dua minggu saya ikut ditahan. Untungnya saya sedang cuti dan teman-teman malah mendukung saya. Itu pengalaman berharga buat saya."
Tak hanya sampai di situ, pengalaman tak mengenakkan Fathom juga berlanjut kemudian.
"Intel sering mondarmandir. Tak jarang polisi dan tentara datang ke rumah mencari ibu. Senjatanya dilihatin, show of force. Belum lagi ancaman lewat telepon. Terus terang saya jadi was-was. Terutama soal keselamatan ibu. Ibu saya larang pergi sendiri," ujar Fathom.
Fathom rupanya tak gentar.
Kakak kandung Atiqah Hasiholan itu tahu benar perjuangan ibunya.
la bangga ibunya tak pernah takut menyuarakan kebenaran.
Langsung kepada sasarannya.
Tidak sembunyi-sembunyi.
"Saya mengagumi perjuangan ibu, termasuk kerja kerasnya. Ibu selalu membela kebenaran demi kepentingan rakyat banyak. Saya menilai itu suatu kewajiban. Makanya saya bangga. Apalagi sikapnya sangat demokratis. Kalau ia tak setuju dengan sikap saya, kami adu argumentasi. Setelah itu semuanya diserahkan kepada saya. Tak pernah memaksa," ucap Fathom bangga.
Ibu dua anak itu kini diketahui bekerja di PT. Sketsa Aliansi Kharisma Abadi yang bergerak di bidang minyak dan energi.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2016.
PT. Sketsa Aliansi Kharisma Abadi (SAKA) diketahui berinvestasi dalam bisnis pertambangan di Indonesia.Grid.ID, Dewi Lusmawati)