News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pastikan Pasokan Beras Aman, Kementan: Cermati Harga, Hindari Spekulasi

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sesditjen Tanaman Pangan, Maman Suherman menyatakan kenaikan harga beras tidak langsung berkorelasi karena kurangnya produksi padi, tetapi lebih dipengaruhi oleh rantai pasok.

Terkait dengan isu kenaikan harga beras, di tempat terpisah Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP) Gatut Sumbogodjati mengatakan bahwa yang perlu dicermati lagi adalah alur perdagangan beras memiliki rantai perdagangan yang cukup panjang.

Dimulai dari petani, pedagang pengumpul, penggilingan, industri beras, pasar induk, pedagang grosir, pasar retail baik pasar modern, pasar tradisional, sampai dengan warung/kios.

“Rantai pasok inilah yang menyebabkan disparitas harga antara di tingkat petani dengan konsumen," tambah Gatut.

Selain alur perdagangan, faktor harga juga dipengaruhi oleh sebaran tempat produksi dan sebaran tempat konsumsi, serta sebaran waktu panen.

Di luar Jawa produksi melimpah, namun konsumsinya sedikit, sehingga, beras luar Jawa perlu distribusi ke Jawa.

Berdasarkan laporan harga dari Petugas Informasi Pasar, harga rata-rata beras medium di tingkat produsen/petani bulan September dan Oktober lebih rendah daripada harga rata-rata bulanan tahun 2018.

Harga rata-rata beras medium di tingkat produsen/petani bulan September sebesar Rp9.093,-/kg, sedangkan di bulan Oktober sampai dengan tanggal 5 Oktober sebesar Rp9.131,-/kg.

Angka ini masih lebih rendah dibanding harga rata-rata bulanan tahun 2018 sebesar Rp9.191,-/kg. Dibandingkan dengan hulan Agustus pun angka ini mengalami penurunan sebesar 0,34% dari rata-rata bulan Agustus Rp 9.128 menjadi Rp9.093 di bulan September.

Sementara itu, laporan harga dari Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), bulan September dan Oktober ini harga beras masih lebih rendah dibandingkan rata-rata bulanan tahun 2018 baik untuk jenis Cianjur, Setra, Saigon, Muncul, IR64, IR 42 dan Ketan Putih. Kenaikan hanya terjadi untuk jenis ketan hitam. Itupun tidak signifikan.

Sebagai contoh dari data PIBC, beras Cianjur Kepala bulan September Rp13.289,-/kg, sedangkan rata-rata bulanan tahun 2018 sebesar Rp13.738,-/kg.

Beras IR 42 bulan September Rp11.846,-/kg, sedangkan rata-rata bulanan tahun 2018 sebesar Rp11.878,-/kg.

Beras IR 64 grade I bulan September Rp10.342,-/kg, sedangkan rata-rata bulanan tahun 2018 sebesar Rp10.823,-/kg.

Kenaikan hanya terjadi jenis ketan hitam dari Rp15.941/kg menjadi Rp17.688/kg. Harga ketan putih biasa semenjak ada impor terus menurun.

Untuk September 2018 harga beras ketan putih biasa Rp11.148/ kg lebih rendah dari harga beras biasa IR 42 yaitu Rp11.846/ kg.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini