TRIBUNNEWS.COM, PALU - Tim SAR bersama petugas pemadam kebakaran, dan Tagana masih terus melakukan pencarian korban gempa dan tsunami di kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Salah satu titik pencarian mayat korban gempa dan tsunami saat ini, Minggu (7/10/2018), yakni Perumnas Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu.
Baca: Politikus Demokrat: Jika Status Bencana Nasional Ditetapkan, Proses Rehabilitasi Akan Terfokus
Lokasi dimana terdapat korban tertimbun tanah tampak diberi tanda bendera Merah Putih oleh petugas tim evakuasi korban.
"Bendera Merah Putih yang ditancapkan di atas tanah. Itu sebagai tanda ada mayat yang tertimbun (tanah) di dalamnya," kata salah satu anggota tim evakuasi, Ardy.
Ardy menyebutkan, hingga saat ini jumlah mayat yang sudah ditemukan dalam keadaan tertimbun tanah kurang lebih sebanyak 50 korban jiwa.
Baca: Efek Jokowi, Chopper Mendominasi Kustomfest 2018
"Sudah ada 50-an ini mayat yang ditemukan tertimbun tanah, semua sudah kita kasih tanda (bendera)," ujarnya.
Dikatakan, mayat yang tertimbun tanah tersebut belum bisa dievakuasi petugas.
Hal itu karena pihak petugas terkendala alat berat untuk bisa mengevakuasi mayat para korban.
Tim SAR gabungan sudah berupaya mengevakuasi mayat yang tertimbun tanah dengan menggunakan alat seadanya, tetapi tetap kesulitan.
"Sebenarnya kita mau evakuasi ini, tapi terkendala alat berat. Keberadaan mayat lumayan dalam tertimbun tanah sehingga kita butuh alat berat untuk evakuasi mayat korban itu," ungkapnya.
Sejumlah alat berat yang ada saat ini digunakan di wilayah lain, yang juga menjadi titik pencarian mayat pascabencana gempa dan tsunami.
"Di sini ada alat berat tapi digunakan bersihkan serpihan bangunan bagian pinggir. Beberapa alat berat lainnya digunakan di wilayah lokasi lain yang juga merupakan titik pencarian korban," katanya.
Kendati demikian, Ardy memastikan seluruh mayat yang ditemukan tertimbun tanah tersebut segera dievakuasi.
"Kita tunggu dulu alat berat, kalau sudah ada pasti petugas secepatnya mengevakuasi para korban," katanya.