News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kenaikan Harga BBM

BBM Batal Naik, TKN Jokowi-Ma'ruf: Kubu Prabowo-Sandi Kecewa Tak Dapat Bahan Besar Untuk Digoreng

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekjen PPP sekaligus Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Kyai Ma’ruf Amin memberikan apresiasi atas keputusan Presiden Jokowi untuk tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium.

Pembatalan kenaikan premium ini menurut Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, senafas dengan watak kepemimpinan Presiden Jokowi selalu mendengarkan suara rakyat, ditempat yang paling pelosok sekalipun.

Selain itu keputusan pemerintah tak menaikkan harga premium didasari kepentingan stabilitas harga.

Menurut dia, adanya dinamika di dalam penetapan harga BBM, merupakan hal yang wajar. Namun keputusan akhirnya tetap ada di tangan Presiden Jokowi.

"Rakyat kecil selalu menjadi orientasi kebijakan politik ekonomi Presiden,” ujar sekjen partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini kepada Tribunnews.com, Jumat (12/10/2018).

Di sisi lain, Arsul melihat ada kekecewaan di kubu lawan, yakni pasangan nomor urut 02 Prabowo
Subianto-Sandiaga Uno.

Karena kata dia, pembatalan kenaikan harga premium ini batal dinaikkan, sehingga tidak ada bahan "gorengan" untuk kubu Prabowo menyerang petahana Presiden Jokowi.

"Ya barangkali yang di luar kubu pemerintahan kan kecewa enggak jadi naik. Kecewa karena gak dapat bahan besar untuk nggoreng," ucapnya.

Sementara itu Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Kyai Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto menjelaskan, pembatalan kenaikan harga premium senafas dengan watak kepemimpinan Presiden Joko Jokowi selalu mendengarkan suara rakyat, ditempat yang paling pelosok sekalipun.

"Tradisi blusukan yang terus dilakukan Pak Jokowi telah membangun kepekaan kepemimpinan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat," ujar Politikus PDI Perjuangan ini kepada Tribunnews.com, Kamis (11/10/2018) kemarin.

Untuk itu, Hasto mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi tidak menaikkan harga Premium.

Karena menurut Hasto Kristiyanto, Premium bersentuhan langsung dengan hajat hidup orang banyak.

Berbeda dengan pertamax, kata dia, yang lebih dikonsumsi oleh mobil-mobil mewah.

"Ini bauran kebijakan yang sangat tepat dan menunjukkan perhatian utama Pak Jokowi pada kepentingan rakyat kecil," ujar Hasto.

Presiden Jokowi meminta kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium ditunda.

"Saya sudah lapor bapak presiden, bahwa PT Pertamina (Persero) tidak siap melaksanakan kenaikan harga BBM hari ini. Jadi Presiden memberi arahan agar ditunda kenaikan harga BBMPremium dan dibahas ulang," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonankepada Tribunnews.com di ruang VIP Bandara Ngurah Rai Bali, Rabu (10/10/2018) pukul 17.30 Wita.

Sebelumnya, sekitar pukul 17.00 Wita, usai menjadi pembicara pada satu acara di sela Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengumumkan kenaikan harga BBM jenis premium.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini