TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir menyatakan pihaknya bisa saja memerintahkan untuk mengirim bantuan tenaga pengajar atau dosen untuk mengembalikan aktivitas belajar di kampus di daerah terdampak bencana di Palu, Sulawesi Tengah.
Namun hal tersebut menurutnya tidak menjadi prioritas karena dapat menimbulkan masalah.
“Kalau dosen dikirim ke sana akan menimbulkan masalah baru,” ujarnya di Jakarta, Jumat (12/10/2018).
Salah satu masalah yang akan memuncul menurutnya adalah menghilangkan lapangan pekerjaan bagi tenaga pengajar atau dosen yang terdampak bencana.
“Mereka akan berpikiran lapangan kerjanya direbut orang,” imbuhnya.
M Nasir mengatakan Kemenristekdikti telah berusaha memotivasi tenaga pengajar yang terdampak gempa untuk kembali mengajar.
Menristekdikti juga telah mengeluarkan imbauan agar kehidupan kampus di Palu agar bisa aktif kembali pekan depan.
“Memang dosen-dosen di sana harus diberi motivasi dan sejak terjadi gempa kami sudah melakukan inventarisasi dosen dan mahasiswa di sana, pekan depan sudah kami imbau untuk aktif kembali kehidupan kampus-kampus di sana,” pungkasnya.
Sejumlah kampus yang terdampak bencana di Sulawesi Tengah antara lain Universitas Tandulako, Universitas Muhammadiyah Palu, UIN Palu, dan gedung Universitas Terbuka cabang Palu.