Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, DONGGALA - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus menyalurkan bantuan untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah.
Bantuan disalurkan kepada para korban yang masih minim mendapatkan bantuan.
Satu diantaranya korban yang berada di Kelurahan Lompio, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala.
Baca: Menilik Masjid Agung Palu Setelah Diguncang Gempa 7,4 Skala Richter: Kubah Utamanya Tetap Utuh
Kecamatan Sirenja berjarak 89 kilometer dari Kota Palu dan ditempuh dalam waktu 2,5 jam.
Pantai di kawasan Sirenja ini merupakan titik pusat gempa bermagnitudo 7,4 pada Jumat (28/9/2018) yang berdampak terjadinya tsunami dan likuifaksi di wilayah Palu, Donggala dan Sigi.
Koordinator Posko ACT wilayah Sirenja Lukman Solehuddin mengatakan terdapat 1.400 pengungsi di Kelurahan Lompio yang kini tinggal di tenda-tenda.
Baca: 1.000 Ton Bantuan Kemanusiaan Akan Disalurkan ACT ke Empat Kabupaten di Sulawesi Tengah
Mereka dikumpulkan di Dusun 4 karena dianggap cukup aman dibanding tiga dusun lainnya di Kelurahan ini.
Untuk bantuan hari ini yang disalurkan ACT yakni berupa daging sapi.
Sebanyak lima ekor sapi disembelih untuk disalurkan kepada para korban di tenda pengungsian.
"Bantuan yang sudah kita salurkan di posko yakni sembako untuk mereka makan dan pada hari ini kita potong lima ekor sapi," kata Lukman di posko pengungsian di Kelurahan Lompio, Sirenja, Minggu (14/10/2018).
Lukman mengatakan alasan ACT menyalurkan daging sapi untuk memastikan para korban mendapatkan asupan gizi yang baik selama berada di pengungsian.
Baca: Jusuf Kalla Bersama Sekjen PBB Kunjungi Warga Terdampak Gempa di Sulawesi Tengah
"Mereka sudah dua minggu lebih berada di pengungsian. Otomatis imunitas mereka harus dijaga, kalau imunitas mereka menurun maka keehatan akan terganggu," kata Lukman.
Rencananya, daging sapi akan dimasak bersama oleh para korban di pengungsian.
Mereka pun tampak saling bekerjsama untuk memasak daging sapi tersebut.
"Ini daging mau kita masak untuk dimakan sama-sama dan sisanya akan kita simpan untuk beberapa kedepan selama berada di pengungsian," kata Nur, satu diantara korban di pengungsian ini.