TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Najih Prasetyo mengatakan founding fathers melahirkan negara ini dengan berbagai karya.
Namun karya-karya tersebut tak mampu dilanjutkan oleh para tokoh-tokoh bangsa saat ini, karena miskin literasi.
"Para founding fathers, mereka dilahirkan di negeri ini dengan karya mereka. Tapi yang sekarang tokoh miskin karya dan miskin literasi. Saatnya kembali pada semangat literasi," kata Najih dalam keterangan pers, Minggu (14/10/2018).
Baca: Abdul Somad Enggan Tanggapi Ceramah Novel Bamukmin, Begini Faktanya
Pernyataan disampaikan saat pelantikan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM periode 2018-2020 dan Konsolidasi Akbar DPD IMM se-Indonesia di Jakarta Pusat, Sabtu (13/10/2018) yang mengusung tema 'Membumikan Pancasila Sebagai Kompas Bangsa untuk Indonesia Berkeadilan.
Najih mengajak kader IMM saat ini menumbuhkan keinginan membaca untuk memperbaiki literasi kader sehingga langkah koreksi terhadap pengambil kebijakan bisa terarah dan bisa memberikan solusi.
"Yang paling penting lagi yang harus kita sampaikan adalah, sebagai aktivis yang mampu mengkoreksi bukan sekedar mengritisi. Kuncinya adalah bagaimana kita menumbuhkan semangat membaca, bagaimana kita menumbuhkan semangat literasi," ujarnya.
Baca: Mahasiswa Korban Kekerasan Oknum Polisi Melapor ke LBH Makassar
Selain miskin literasi, Najih juga menyoroti keterlambatan kader IMM dalam merespon revolusi industri yang kian masif.
Sebagai tokoh perubahan, kader IMM dituntut untuk masuk dalam revolusi industri itu.
'"Revolusi industri, kita dihadapkan pada persoalan yang signifikan. Tapi pada kenyataannya, kader IMM belum mampu masuk dalam itu," ujar dia.
Baca: Pilpres 2019 Terberat Bagi Prabowo Subianto, Timses Jokowi-Ma'ruf: Kalau Sudah Tahu Ya Jangan Maju
Acara itu yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, dan Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi Kaderisasi dan Ortom, Dahlan Rais.
Hadir pula dalam acara ini para pengurus DPD IMM se-Indonesia dan ratusan kader IMM.