Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua DPC PDIP Jakarta Timur, Dwi Rio Sambodo mengaku menyimak cuitan di akun Nikita Mirzani yang mengkritik Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Dwi menilai, Fadli Zon 'dikuliti' Nikita. Ia menilai, Fadli sudah ketinggalan dua gol oleh Nikita, alias skor 2:0.
Dwi menceritakan, awalnya Fadli Zon mencuit bahwa Bung Karno menangis karena Pemerintahan Jokowi menjamu peserta pertemuan IMF-World Bank di Bali. Oleh Nikita, Fadli langsung di-skak, disebut bahwa Bung Karno justru menangis melihat kelakuan Fadli Zon.
Nikita juga meragukan keberanian Fadli Zon memenuhi panggilan Polisi. Hal ini berawal dari cuitan Fadli yang mengunggal artikel berisi pernyataannya mengkritik pidato Game of Thrones Presiden Jokowi.
Nikita mempertanyakan kerjaan Fadli yang menurutnya cuma twitteran melulu. Bahkan Nikita menyindir keberanian Fadli Zon yang disebutnya takut lalu membuat ancaman ketika hendak diperiksa Polisi. Beda dengan dirinya yang berani menghadap ke aparat hukum ketika dipanggil.
"Netizen memberikan skor telah 2:0 untuk keunggulan Nikita," kata Dwi Rio Sambodo, Selasa (16/10).
Lebih lanjut, Fadli Zon dinilai harus mulai hati-hati untuk bicara serta mengungkapkan pendapat. Fadli diminta menunjukkan dirinya punya landasan moral dan etika yang baik, sekaligus berperilaku baik.
"Dengan cuitan tajam antara Nikita dan Fadli Zon tersebut akhirnya kelihatan bagaimana Nikita berbicara dengan mata hati rakyat. Sementara Bung Fadli Zon dengan ambisi kekuasaannya. Bahkan banyak netizen yang memertanyakan Fadli Zon," ujar Dwi.
Secara khusus, Dwi Rio juga mengingatkan agar Fadli Zon hati-hati dalam menggunakan referensi tokoh pemimpin bangsa seperti Bung Karno dalam berpendapat. Sebab jika tak hati-hati, Fadli Zon bisa kualat.
"Akhirnya terbukti, martabat Fadli Zon dikalahkan oleh Nikita Mirzani. Bahkan saya sempat dengar banyak netizen yang berpendapat, dalam hal berbicara, Nikita lebih cocok menggantikan Fadli Zon," kata dia.
Dwi Rio Sambodo yakin, jika perang cuitan antara Nikita dan Fadli dilanjutkan, maka gelombang netizen menolak Fadli makin besar. “Saya duga akan muncul gerakan dari netizen untuk tidak pilih Prabowo dan Fadli Zon," sindir Dwi Rio Sambodo.