TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Creative Cities Network (ICCN) atau disebut Jejaring Kabupaten-Kota Kreatif Indonesia dideklarasikan sejak penyelenggaraan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) pertama 2015 di Solo.
ICCN telah tumbuh sebagai dasar pengembangan kota kreatif di Indonesia dengan kerja sama antar stake holder dari pihak pemerintah, akademisi, pelaku bisnis, komunitas kreatif dan dengan lembaga-lembaga terkait seperti BEKRAF, Kemenko Perekonomian dan Kementerian Pariwisata untuk menstimulan lahir dan tumbuhnya kota kreatif lainnya di Indonesia.
Pada ICCC ketiga tahun 2017 di Makassar, bekerjasama dengan festival waterfront terbesar di dunia, Makassar International Eight Festival and Forum (F8 Makassar 2017), dalam penyelenggaraan tahun lalu selama 4 hari ini diikuti oleh 600 peserta konferensi.
Mereka terdiri dari 4 aktor kota kreatif yang biasa disebut quadrohelix yaitu 100 Pemerintah Daerah (Wali kota, Bupati, BAPPEDA, Dinas Pariwisata, dan SKPD terkait kota kreatif), 150 Akademisi (Mahasiswa & Pengajar), 200 Pelaku Usaha (Asosiasi Profesi & Pelaku Bisnis) dan 150 Komunitas (Forum Kota Kreatif, Penggiat & Komunitas Kota).
Pada gelaran konferensi di tahun keempat ini ICCN menyelenggarakan acara dalam bentuk berbeda lewat nama ICCF (Indonesia Creative Cities Festival).
Acara ini diharapkan bisa lebih membuka sekat antar stakeholder kota untuk lebih mampu bersinergi membangun kota kreatif.
ICCN, BEKRAF dan Pemerintah Kabupaten Sleman bekerjasama menghadirkan ICCF 2018 pada 15-20 Oktober 2018 dengan tema Holopis Kutha Baris lewat acara Conference, Cities Gallery, On Ground Workshop.
Tema yang diangkat tahun ini adalah Holopis Kutha Baris.
Tema ini terinspirasi dari “Holopis Kuntul Baris“ sebuah ungkapan yang pernah dilontarkan Bung Karno untuk menyemangati bangsa Indonesia agar bergotong royong dimana masalah seberat apapun pasti bisa terselesaikan kalau dikerjakan dengan bersinergi bersama.
Konon kalimat “holopis kuntul baris” ini berasal dari bahasa Belanda, dimana waktu itu pada abad ke 16 atau 17 ada kapal milik VOC berlabuh di Tuban dan pada saat bongkar muatan, salah satu awak kapalnya berteriak “Hulp, iets ontilbaars!" (Tolong, ada barang yang tidak terangkat!).
"Maka datanglah awak kapal lain untuk membantu mengangkat barang yang terlupa tadi," demikian diungkapkan Liliek Setiawan, Deputi Infrastruktur dan Akses Permodalan ICCN.
"Mungkin karena orang Jawa yang mendengar kalimat itu dan menirukan kalimat tersebut tapi terselip lidahnya sehingga menjadi "Holopis kuntul baris". Kebetulan kalau kita melihat kawanan burung kuntul sewaktu terbang membentuk formasi sebetulnya mereka sedang bekerjasama berbagi beban aerodinamika sehingga terasa lebih ringan. Ketika pemimpin paling depan sudah letih menahan aerodinamika paling besar, maka ia akan bergeser dan digantikan anggota lainnya. Sehingga semua ikut berperan dan menentukan tercapainya tujuan burung kuntul tersebut," sambung Liliek.
Di ICCF 2018 dengan tema Holopis Kutha Baris, harapannya kota-kota berjejaring dan bersinergi untuk mewujudkan hal besar bersama yaitu Indonesia yang kaya, sebuah Indonesia Raya, sebuah ajakan bagi seluruh pemerintahan, akademisi, pelaku usaha dan komunitas kreatif untuk lebih aktif bersinergi, berkarya bersama dan bekerjasama untuk menggerakkan kabupaten-kota kreatif di Indonesia.
Baca: Iswandi Pasrah saat Lumpur Menyedot Rumahnya: Kalau Allah Mau Cabut Nyawa, Saya Ikhlas
Sehingga bisa berkembang dengan pesat yang kedepan akan menemukan berbagai hal yang sangat menggembirakan karena memberikan dampak dan manfaat pada masyarakat kotanya, tercapainya impian kabupaten-kota kreatif dan menstimulan lahir dan tumbuhnya komunitas-komunitas kota kreatif lainnya di Indonesia lewat fase penguatan antar kelembagaan yang lebih lengkap dan menyeluruh.
Tema ini juga diangkat sebagai ajakan bagi seluruh pemerintahan, akademisi, pelaku usaha dan komunitas kreatif untuk lebih aktif bersinergi, berkarya bersama dan bekerjasama untuk menggerakkan kabupaten-kota kreatif di Indonesia.
Sehingga bisa berkembang dengan pesat yang ke depan akan menemukan berbagai hal yang sangat menggembirakan karena memberikan dampak dan manfaat pada masyarakat kotanya, tercapainya impian kabupaten-kota kreatif dan menstimulan lahir dan tumbuhnya komunitas-komunitas kota kreatif lainnya di Indonesia.
Masih di ICCF 2018 ini, ICCN menggandeng BHISMA, sebuah layanan e-Commerce enabler, persembahan dari Gramedia Digital Nusantara (GDN), Kompas Gramedia Group untuk mengembangkan e-Commerce dalam bentuk marketplace.
"Diharapkan nantinya marketplace ICCN ini bisa mewadahi bagi segenap pelaku Industri Kreatif yang ingin menjual produknya secara online," kata Sarjito, Vice Chief Marketing Officer GDN.
Rangkaian acara ICCF 2018 bisa diikuti melalui social media Facebook, Instagram, Twitter @ICCNmedia dengan tagar #ICCF2018 #KotaKreatif.
Informasi rangkaian acara bisa diakses di website iccf.iccn.or.id
Rangkaian Acara Indonesia Creative Cities Festival 2018 di Hotel Sahid Jaya & Sahid Jwalk Yogyakarta antara lain:
1. Indonesia Creative Cities Conference (Wajib Registrasi Online, Tempat Terbatas)
Ballroom Hotel Sahid Jaya, Rabu – Kamis 17-18 Oktober 2018, Pukul 09.00 – 16.00 WIB
Konferensi yang menghadirkan narasumber nasional dan kota-kota kreatif dunia baik dari pemerintahan, komunitas dan penggiat kota kreatif
Rabu, 17 Oktober 2018, narasumber dalam konfirmasi:
• Triawan Munaf, Kepala BEKRAF sebagai Keynote Speaker
• Innovation of Creative Leaders, moderator Liliek Setyawan
Tri Rismaharini, Walikota Surabaya
Ricky Joseph Pesik, Wakil Kepala BEKRAF
Baca: Uji Coba Konbini Tanpa Kasir di Jepang Hanya Dua Bulan
• Creative Industries In Creative Cities, moderator Dr. Dwi Indra Purnomo
Hari Sungkari, Deputi Infrastruktur BEKRAF
Singgih S Kartono, Founder Radio Magno, Spedagi & Pasar Papringan
• Rebranding Indonesia, moderator Tb Fiki Satari
Wishnutama, NET TV & Creative Director Asian Games 2018
Joshua Simandjuntak, Deputi Pemasaran BEKRAF
• The Reach of Creativity in Digital Era, Oleh Kelvin Wijaya, Managing Director Gramedia Digital Nusantara, Kompas Gramedia Group. Moderator oleh Liliek Setiawan. Diskusi interaktif dilanjutkan penandatanganan kerjasama antara ICCN dengan Gramedia Digital Nusantara
• 10 x 10 Komunitas Kreatif
Pasar Papringan, Jogja Festivals, Jatiwangi Art Factory, Dieng Culture Festival, Makassar, Banyumas, Semarang, Ternate, Karangasem, Sleman
Kamis, 18 Oktober 2018, narasumber dalam konfirmasi:
• EXCLUSIVE SESSION : Ekosistem Kota Yang Mencipta
Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat
• Creative In Public Services, moderator Dr. Gregorius Wuryanto
Nurdin Abdullah, Gubernur Sulawesi Selatan
Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan & Perikanan Indonesia
• Learning From World Class Creative, moderator Dr. Dwinita Larasati
Tom Flemming, Creative Consultancy UK
Indy Johar, Impact Birmingham UK
• City Branding & Creative Tourism, moderator M. Arief Budiman
Paulus Mintarga, Rempah Rumah Karya & Rumah Atsiri Indonesia
Arief “ Ayip” Budiman, KOTTA Brand Consultant & Rumah Sanur
• Pararel Session
HAKI Dari Sisi Komersial, Rizki A Adiwilaga
Empowering Creative Community, Hendra Diatmaja
Literasi Kota Kreatif, Sartika Dian
Kolaborasi Komunitas & Pemerintah, Vicki Arief
World Creative & Social Enterprises, Shinta S Putri & British Council Dice Grantee
2. Sleman Living Culture Night (Khusus Undangan)
Pendapa Parasamya Kab Sleman, 17 Oktober 2018 Pukul 09.00 – 18.00 WIB
Jamuan makan malam kuliner lokal Sleman bersama Bupati Sleman.
3. Pembukaan Creative Cities Gallery (Terbuka Untuk Umum)
Atrium Sahid Jwalk, Senin 15 Oktober 2018, Pukul 15.00 – 18.00 WIB
Pameran diikuti oleh sociopreneur, brand lokal kreatif, kota kabupaten kreatif. Pameran terbuka untuk umum dari 15-19 Oktober 2018 dengan ada talkshow kreatif dan workshop gratis setiap harinya.
4. On Ground Workshop (Wajib Registrasi Online, Tempat Terbatas)
Beberapa desa wisata Kab Sleman, Jumat 19 Oktober 2018 Pukul 09.00 – 15.00 WIB
Berangkat bersama dari Lobby Sahid Jwalk. 5 kelas pararel workshop tematik yang akan mendukung pertumbuhan pelaku usaha ekonomi kreatif.
5. Penutupan ICCF (Terbuka Untuk Umum)
Atrium Sahid Jwalk, Jumat 19 Oktober 2018, Pukul 16.00 – 18.00 WIB
Penutupan rangkaian acara ICCF.
6. ICCN Creative Trip (Khusus Undangan)
Berangkat dari Lobby Sahid Jwalk, 20 Oktober 2018 Pukul 09.00 – 18.00 WIB
Menuju Bambooland, Sentra Batik Plalangan, Sleman Creative Space, AMIKOM, Tebing Breksi.