2. Perbedaan pilihan politik tidak menjadi halangan bagi santri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan di depan ribuan santri di Bandung, perbedaan pilihan dalam politik adalah hal yang wajar.
Asal perbedaan itu tak meretakkan nilai-nilai kesatuan dan persatuan.
"Para santri, beda pilihan enggak apa-apa. Namanya beda pilihan pada pesta demokrasi setiap lima tahun pasti ada. Tapi jangan sampai kita sesama muslim saling memfitnah, sesama bangsa setanah air, kita saling menjelekan," kata Jokowi.
"Tidak pernah dalam ajaran Islam diperbolehkan melakukan fitnah, mencela, menjelekan. Tapi biasanya itu fitnah muncul, mencela muncul, menjelekan muncul, menjelang pemilihan bupati, wali kota gubernur, presiden," tambahnya.
3. Jokowi ajak santri perangi hoaks
Jokowi menyinggung masalah penyebaran berita hoaks jelang tahun politik.
Dirinya berharap masyarakat, khususnya kalangan santri, untuk lebih waspada dan bisa memilah informasi.
"Hati-hati kita sering tidak sadar bahwa kita saudara sebangsa dan setanah air. Jangan mudah percaya pada namanya hoaks, berita yang ada di media sosial. Kalau sudah menjelang tahun politik banyak beredar kabar bohong, fitnah, hoaks di media sosial. Mohon di saring apakah benar apakah tidak benar," tuturnya.
Baca: Hari Santri Nasional - Satu Miliar Salawat Nariyah Diserukan, Ternyata Ini Keutamaanya
Menurut Jokowi, nilai persatuan dan kebhinekaan jangan sampai terbelah lantaran lantaran beda pilihan dalam politik.
"Saya ingin mengingatkan, menyadarkan, bahwa negara kita NKRI adalah rumah yang perlu kita rawat dan kita jaga. Jangan sampai perbedaan itu memecah kita," katanya.
4. Hadiri Apel Akbar Santri Nusantara di Solo, Jokowi ajak cucunya
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dan keluarga besarnya menghadiri apel akbar Santri Nusanatara di Benteng Vastenburg Solo, Sabtu (20/10/2018) malam.
Jokowi tiba di Benteng Vastenburg pukul 19.00 WIB didampingi Ibu Negara Iriana, para menteri Kabinet Kerja, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Forkopimda Jateng, dan Wali Kota Surakarta.