TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengaku terganggu dengan rilis survei yang kerap menempatkan partai berlambang kakbah itu di papan bawah.
Bahkan terancam tidak lolos ambang batas parlemen 4.0 persen.
Namun, Ketua DPP PPP, Lena Maryana Mukti, menerangkan hasil survei tersebut tidak membuat kader putus semangat dan malas.
Kader menyikapinya secara bijak.
“Survei itu memang kadang membuat pesimis tapi di sisi lain bagi kami juga menjadi cambuk untuk terus bekerja keras,” ujar Lena dalam diskusi bertajuk 'Partai Dalam Garis Ambang Batas' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (27/10/2018).
Baca: Tanggapi Survei Litbang Kompas, Jubir TKN Jokowi-Maruf: Target Kami 70 Persen
Di sisi lain, dia meminta lembaga survei untuk menyampaikan ke publik bahwa hasil survei hanya sebatas persepsi masyarakat dan bukan real count.
Itu juga harus diedukasi kepada publik dan masyarakat, bahwa hasil survei itu masih persepsi bukan real count," kata Lena.
Terbaru, Litbang Kompas merilis elektabilitas partai politik peserta Pemilu 2019, pada Selasa (23/10/2018).
Dalam rilis itu, Litbang Kompas hanya menempatkan lima parpol yang lolos ke Parlemen.
Berikut data lengkapnya: PDIP (29,9 persen), Gerindra (16 persen), PKB (6,3 persen), Golkar (6,2 persen), Demokrat (4,8 persen), Nasdem (3,6 persen), PKS (3,3 persen), PPP (3,2 persen), PAN (2,3 persen), Perindo (1,5 persen), Hanura (1,0 persen), Berkarya (0,4 persen), PSI (0,4 persen), PBB (0,4 persen), Garuda (0,3 persen) dan PKPI (0,1 persen). Sementara yang belum tahu atau merahasikan pilihan sebesar 20,4 persen.