TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Sakit Polri Kramat telah membuka Posko Disaster Victim Investigation (DVI) bagi keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT610.
Posko dibuka sejak Senin (29/10/2018) pukul 14.00 WIB oleh Kapusdokkes Polri Brigjen Arthur Tampi selaku komandan DVI dan Kapusdokkes Polri.
Baca: Tim Gabungan Fokus Temukan Titik Jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610
"Posko DVI sudah dibuka tadi pukul 14.00 WIB dibuka oleh Kapusdokkes Polri," ucap Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kombes Edy Purnomo, Senin (29/10/2018).
Dikatakan Edy, nantinya ada sebanyak 66 petugas yang bersiap siaga di posko tersebut untuk mengambil contoh DNA dari keluarga korban.
"Kami siagakan 66 personel, termasuk dokter gigi, teknisi ahli kimia, dan juga termasuk juga sopir ambulan," ujarnya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca: Harvino Co-Pilot Pesawat Lion Air JT610, Satu-satunya yang Berhasil Jadi Pilot di Keluarga
Keluarga korban dapat melaporkan diri kapan saja karena posko dibuka 24 jam nonstop.
'Kembaran' Shin Tae-yong yang Aslinya Tak Gila Bola, Suwito Sosok Mirip Pelatih Timnas U23 Indonesia
Breaking News: Ketum PSSI Resmi Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong Sebagai Pelatih Timnas Indonesia!
"Keluarga korban diharapkan segera menghubungi tim antemortem di Posko DVI agar identifikasi terhadap korban segera bisa dilakukan," kata Edy.
Pesawat Lion Air JT-610 tujuan Pangkalpinang kecelakaan setelah 13 menit meninggalkan Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten.
Sempat meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta, setelah itu hilang kontak pukul 06.33 WIB.
Baca: Menhub: Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh di Perairan Laut Jawa, Utara Bekasi
Terakhir, pesawat terlihat berada di koordinat 05 48.934 S 107 07.384 E T.
Pantauan dari Flightaware, pesawat terakhir berada di Tanjung Karawang, namun kemudian hilang dari jalur.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Buka Posko untuk Keluarga Korban Lion Air JT610, RS Polri Siapkan 66 Orang Petugas