KRI Rigel mendeteksi adanya benda berdimensi besar berdimensi panjang 16 meter, dengan lebar 10 meter dan tinggi 5 meter.
Panglima TNI Hadi Tjahjanto menduga jika sinyal tersebut merupakan bagian dari Lion AIr JT610 yang belum ditemukan.
“Belum diyakinkan apakah itu bagian dari JT610, untuk itu KRI Riegel saat ini fokus di satu titik (koordinat) itu. Apakah yang kita duga di dasar permukaan itu adalah bagian (besar) dari JT610,” kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto dikutip dari Grid.ID dalam artikel 'KRI Rigel Temukan Sinyal Benda Berdimensi Besar di Bawah Laut'.
Saat ini telah ada 858 tim gabungan, dan ada 3 unit helikopter yang diterbangkan untuk melakukan pantauan dari udara.
Selain itu ada 44 unit kendaraan laut untuk melakukan pencarian di permukaan, penyisiran di perairan dan mengangkut jenazah.
Seperti yang diketahui sebelumnya, pesawat Lion Air JT 610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018).
Pesawat Lion Air JT 610 dengan tipe B737-8 Max itu lepas landas pukul 06.10 WIB dari Bandara Soekarno Hatta, dan seharusnya mendarat di Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB.
Namun, pesawat tersebut hilang kontak pukul 06.33 WIB.
Pesawat yang baru beroperasi pada 15 Agustus 2018 itu diketahui membawa 189 orang, yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 orang anak, 2 bayi, dan 8 awak pesawat. (Akira Tandika)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Proses Evakuasi Lion Air JT610 Diperluas di Hari Ketiga, KRI Regel Temukan Sinyal di Bawah Laut,