Tim DVI berhasil mengidentifikasi satu korban jatuhnya Lion Air JT 610 yang dikenali bernama Jannatun Cintya Dewi, warga asal Sidoarjo, Jawa Timur.
TRIBUNNEWS.COM - Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi satu korban Lion Air JT 610.
Bersama Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri, jenazah itu dikenali bernama Jannatun Cintya Dewi.
Jannatun Cintya Dewi adalah warga kelahiran Sidoarjo 12 September 1994 sekaligus pegawai Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Korban merupakan anak dari Bambang Supriyadi sebagai suami dan Surtiem sebagai istri yang beralamat Dusun Prumpon, RT 1 RW 1, Sukodono, Jawa Timur.
"Dari 24 kantong yang kami terima, ada satu kantong, tepatnya kantong bernomor reg 00 lion tanjung priok/0010/xxx/201," ujar Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Irjen Pol Arthur Tampi di RS Polri, Jakarta Timur, Rabu (31/10/2018).
Di dalam kantong tersebut, Arthur melanjutkan, terdapat bagian tubuh yakni tangan kanan lengkap dengan lima jarinya, kemudian menyambung satu bagian dada sampai perut.
Dari sana, Arthur mengatakan dilakukan perbandingan dengan sidik jari dari satu telunjuk yang kondisinya bagus dengan sidik jari di E-KTP milik korban dan akhirnya teridentifikasi.
"Dan itu menjadi satu bagian tak terpisahkan. Syukur Alhamdulillah ini akan menjadi lebih baik," tambahnya.
Dari sana, dikatakan Arthur, juga dilakukan perbandingan dengan antemortem berupa foto ijazah dan selfie yang telah diserahkan oleh keluarga.
"Kami yakini karena tidak ada satu pun yang sidik jarinya sama, sudah teruji internasional, identitas ini benar," pungkasnya.
Sementara itu, seorang kerabat di rumah Jannatun Cintya Dewi membenarkan kabar tersebut.
"Iya, barusan tahu kabar, yang dikenali adalah Yayas (panggilan Jannatun Cintya Dewi)," ujar
Saat ini, sejumlah kerabat dan famili masih berkumpul di rumah tersebut.