TRIBUNNEWS.COM -- Seorang mantan pramugari Lion Air, Laura Lazarus menceritakan pengalaman saat masih menjadi pramugari.
Laura Lazarus menjadi yang pramugari diusia cukup muda itu menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Lion Air yang terjadi di Solo pada tahun 2004 lalu.
Saat itu, pesawat maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT 538 yang dinaiki Laura Lazarus tergelincir saat hendak mendarat di Bandara Adisumarmo, Solo, Jawa Tengah.
Akibat insiden itu, 26 penumpang Lion Air tewas, 55 penumpang menderita luka berat, dan 63 penupang luka ringan.
Laura Lazarus menjadi salah satu korban luka berat dalam insiden kecelakaan yang terjadi 14 tahun lalu itu.
Meskipun kejadiannya sudah cukup lama, namun pengalaman pahit itu masih terekam nyata diingatannya.
Bahkan, akibat kecelakaan pesawat tersebut kini ia terpaksa harus berjalan kaki menggunakan bantuan tongkat.
Meski demikian, ia menaruh harapan besar bisa kembali berjalan normal.
Menurutnya, saat itu ia nyaris pasrah dengan kondisi tubuhnya yang menderita luka cukup parah.
"Muka hancur, tangan copot, pinggang patah, kaki juga patah, betis hilang setengah bagian, dan sekarang daging yang hilang itu diambil dari paha saya dua-duanya, urat yang hilang diambil dari badan belakang," jelasnya seperti dikutip dalam tayangan Youtube Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (30/10/2018) dengan mengangkat tema 'Lion Air: Kalau Keselamatan Jadi Dagangan'.
Meski kecil kemungkinan untuk bisa kembali normal, kata Laura, ia berharap suatu hari nanti bisa kembali bisa berjalan normal.