TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Asosiasi satu ini memiliki misinya sendiri, yakni menyatukan sekaligus mengembangkan bengkel-bengkel modifikasi motor di seluruh Indonesia.
Terbentuknya Increase, nama asosiasi tersebut, rupanya terjadi akibat campur tangan Presiden Joko Widodo.
“Waktu kami riding di Sukabumi, beberapa bulan lalu, yang Jokowi naik motor chopper, itu satu di antara founder kami, Joko Iman Santoso, ikut rombongan touring."
"Lalu, Jokowi mengatakan, penting untuk memiliki asosiasi yang menaungi bengkel-bengkel,” tutur Indramawan, satu di antara tiga founder Increase Indonesia, Jumat (9/11/2018).
Alasan Jokowi meminta adanya asosiasi bengkel-bengkel modifikasi motor, adalah karena ia tak ingin kejadikan proyek mobil Esemka terulang kembali.
“Dia bilang tidak mau kejadian dengan proyek Esemka teruulang lagi, ‘dulu saya dilempar sana-sini, karena maju perorangan tanpa backup dari asosiasi’,” kata Indra menirukan Jokowi.
Harapan Jokowi disambut baik oleh Joko, hingga tak lama kemudian lahirlah Increase.
Bahkan, pada saat deklarasi Increase dalam acara Indonesia International Motor Show (IIMS) di Jakarta, April lalu, Jokowi hadir untuk memberikan dukungan.
“Itu pertama kali dalam sejarah, RI 1 membuka acara motor show. Biasanya kan RI 2,” ucapnya.
Tak selesai sampai di situ, Jokowi turut berbaik hati meminjamkan motor choppernya, untuk dipamerkan selama acara.
Sejak saat itu, Increase diidentikkan sebagai asosiasi maupun komunitas milik Jokowi.
“Karena itu sampai beberapa event juga pinjem motonya Jokowi, tapi asosiasinya bukan miliknya. Kalau saya boleh interpretasi, ini adalah dukungan beliau terhadap industri kreatif otomotif,” imbuhnya.
Demi mencapai misi bersama tersebut, asosiasi yang merupakan akronim dari Invovative, Creative, Automotive dan Society ini untuk pertama kalinya menggelar Indonesian Custom Bike Expo and Championship, pada event IIMS 2018 yang digelar di Grand City Mall, Surabaya.
“Kamu memang ingin mendekatkan bengkel-bengkel custom dan segala atributinya ke arah industri. Makanya kami ajak pameran supaya berinteraksi, ketemu konsumen. Harapannya ya agar memajukan industri kreatif otomotif,” terangnya.
Ada sekitar 30 bengkel yang saling bersaing dalam kompetisi tersebut, dan berasal dari berbagai kota di Jawa Timur, serta Yogyakarta, Solo, Semarang dan Madura.
Dari 30 bengkel, justru pesertanya didominasi oleh bengkel-bengkel rumahan.
“Jadi yang modif ya dari anak SMA juga ada, mereka sudah berpartisipasi di level awal. Memang semakin naik level modifikasinya, biasanya semakin tua juga usianya,” jelasnya.
Puluhan bengkel itu disatukan lewat ajang ini.
Menurut Indra, diadakannya lomba membuat perkumpulan para bengkel semakin mudah, karena mereka suka berkumpul jika ada lomba.
Apalagi, lewat lomba sekaligus pameran, para pemilik bengkel bisa unjuk gigi, promosi, sekaligus mendapat pengalaman marketing.
“Kami juga meminta mereka presentasis di depan audiens, ada kemarin murid-murid SMKN 5 Surabaya, ada dari media juga. Ya banyak yang grogi, ada yang tidak mau. Kami ajak pelan-pelan,” tuturnya.
Untuk selanjutnya, Indra ingin menantang para bengkel untuk menciptakan chopper tenaga listrik, sesuai tren transportasi yang tengah sering dipromosikan Jokowi akhir-akhir ini.