Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin menyebutkan bahwa The Internasional Public Service Forum (IPS Forum) merupakan sebuah ajang untuk memperbaiki kualitas pelayanan publik yang dilakukan pemerintah.
Karena memang IPS Forum menyajikan inovasi dari sektor layanan publik yang berasal dari TOP 40 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP), serta menampilkan inovasi dari mancanegara khususnya pemenang ajang United Nations Public Service Awards (UNPSA).
“IPS Forum dapat dijadikan bekal dan acuan untuk memperbaiki pelayanan publik pada masing masing insatansi pemerintah, swasta maupun sektor private,” ujarnya dalam acara Closing Ceremony IPS Forum, di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (09/11).
Menurutnya apa yang ditampilkan dalam IPS Forum dapat menginspirasi dan menginovasi para pengunjung serta peserta sendiri, yang hasilnya bisa dirasakan dikemudian hari.
Selain menyuguhkan inovasi layanan publik, IPS Forum pun menghadirkan transfer knowledge melalui forum diskusi yang diisi oleh narasumber ditingkat nasional maupun internasional.
Melalui forum diskusi para penyelenggara layanan dapat mengetahui gambaran serta kondisi dari layanan yang berada ditiap negara, sehingga hal yang baik dapat direplikasi. Karena memang dijelaskan bahwa IPS Forum adalah etalase dan miniatur bagi manifestasi layanan yang dapat direplikasikan dan perlu diketahui masyarakat.
Meski demikian dirinya mengajak para inovator untuk tidak cepat berpuas diri, perbaikan harus terus dilakukan dan kolaborasi aparatur negara dan masyarakat sangatlah penting dilaksanakan untuk mencipatakan birokrasi yang berjiwa enterpreuner, birokrat yang cepat dan adaptif terhadap perkembangan zaman yang berubah sedemikian cepatnya.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa pelayanan publik adalah siklus yang dinamis atau selalu berubah mengikuti bertumbuhnya peradaban dan trend kebutuhan masyarakat.
Oleh karenanya jangan ragu untuk mencontoh hal yang baik untuk masyarakat, namun juga jangan berhenti untuk berinovasi karena inovasi adalah kunci mendorong keterbukaan tentang pengetahuan baru, mengubah platform culture dan mindset ego sektoral instansi menuju pemerintahan yang dinamis.
“Mari berkaca sejauh mana layanan publik kita bisa bersaing bahkan disejajarkan dengan praktek pelayanan terbaik diberbagai belahan dunia, dengan demikian kita tau segala kekurangan, sudah saatnya indonesia bangkit untuk melayani,” tandasnya.
IPS Forum yang diselenggarakan Kementerian PANRB dilaksanakan selama dua hari yakni pada 7-8 November 2018. Acara yang dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla tersebut menampilkan pameran inovasi pelayanan publik dari TOP 40 KIPP serta pemenang UNPSA seperti Azerbaijan, Georgia, dan lainnya.
Selain itu IPS Forum pun menampilkan diskusi yang diisi oleh inovator yang dianggap berhasil menyelenggarakan layanan publik diinstansi masing masing. (*)