Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian (Setjen dan BK) DPR RI Rahaju Setya Wardhani secara resmi membuka pelatihan Microsoft Office tingkat lanjutan. Dengan perkembangan Information Technology (IT) yang signifikan, dibutuhkan pelatihan berbasis IT.
“Tak bisa dipungkiri Setjen dan BK DPR RI sudah memilki berbagai aplikasi sebagai penunjang kegiatan kerja. Untuk itulah dibutuhkan diklat, agar nantinya seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) Setjen dan BK DPR RI dapat ‘melek’ IT,” jelasnya di Gedung Nusantara I DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/11/2018).
Pelatihan ini merupakan pelatihan lanjutan dari pelatihan Microsoft Office tingkat dasar. Rahaju mengatakan diklat yang dilaksanakan bukan hanya pelatihan terhadap penggunaan program Microsoft Office. Lebih jauh pelatihan juga akan membahas mengenai teknik presentasi sampai membuat bahan presentasi yang baik.
“Seperti yang kita tahu generasi sekarang ini kan IT base, maka dari itu peserta diklat yang umumnya banyak diikuti oleh pegawai PNS yang pengalamannya sudah lama. Untuk itu perlu dilakukan diklat, agar mereka semua bisa mengikuti kemajuan teknologi,” ungkapnya.
Oleh karena itu Rahaju berharap, dengan diadakannya diklat dapat memudahkan seluruh pegawai di lingkungan Setjen dan BK DPR RI dalam menjalankan tugas-tugasnya. Jika seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik tentunya, kinerja Setjen dan BK DPR RI diharapkan bisa lebih meningkat di tahun 2019 nanti.
“Hal ini seiring dengan keluarnya peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nonor 10 Tahun 2018 yang mengharuskan setiap PNS dapat meningkatkan kompetensinya. Untuk itulah Setjen, dalam hal ini Pusdiklat harus menyelenggarakan diklat-diklat teknis yang terkait dengan kebutuhan organisasi,” imbuh Rahaju.
Sebelumnya Kepala Bidang Pelaksanaan Diklat Rusmanto melaporkan pelatihan Microsoft Office tingkat lanjutan akan dilaksanakan selama empat hari pada 13 sampai 16 November 2018. Peserta merupakan PNS di lingkungan Setjen dan BK DPR RI sebanyak 15 pegawai.
“Adapun pengajar diklat berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang sudah bersertifikasi. Kami dari pihak penyelenggara berharap peserta dapat mengikuti serta hadir dengan tingkat kehadiran memenuhi 90 persen agar nantinya seluruh peserta dapat mendapatkan sertifikat diklat,” jelasnya.
Rusmanto menambahkan pelatihan Microsoft Office bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam menggunakan progam Microsoft Office. “Hal ini sejalan dengan kompetensi teknis penggunaan komputer yang merupakan salah satu penunjang kegiatan sehari-hari,” ujarnya. (*)