Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan sosialisasi pentingnya pernikahan berencana dengan menggandeng para komikus.
Pelaksana Tugas Kepala BKKBN Sigit Priohutomo menyampaikan, pernikahan harus dilakukan dengan terencana pada usia yang cukup.
Berdasarkan data BPS 2010, ucap Sigit, perceraian banyak dialami kelompok usia 20-24 tahun pada usia pernikahan belum genap lima tahun.
Baca: Respons Kubu Jokowi Sikapi Pernyataan Prabowo Soal Rendahnya Gaji Guru, Polisi, dan TNI
Hal tersebut dikatakan Sigit, Minggu (18/11/2018), saat BKKBN menggelar 'Comic Talk' dengan tema Nikah Jangan Buru-buru.
"Pernikahan dini juga sangat berisiko mengganggu pendidikan. Sangat penting menyiapkan mental, psikis, dan finansial," ujar Sigit.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko pernikahan dini, BKKBN membuat upaya promotif preventif melalui Program Genre (Generasi Berencana) dengan salamnya yang unik yaitu Salam Genre yang mengajak anak muda tidak melakukan seks pranikah, pernikahan dini, dan penggunaan napza.
Baca: Bupati Pakpak Bharat Kenakan Celana Jeans dan Sneakers Saat Tiba di KPK
Menurut Sigit, program Genre dengan Pusat Informasi dan Konseling remaja yang tersebar di sekolah sekolah fokus mengedukasi masyarakat tentang pengendalian kependudukan, reproduksi, keterampilan hidup, dan kesiapan remaja dalam berkeluarga.
Pelibatan remaja untuk menjadi pendidik sebaya di dalam kelompoknya sangat efektif untuk menyosialisasikan program pendewasaan usia perkawinan yang sedang di gencarkan BKKBN.
"Kami berharap para komikus ini bisa memasukkan pesan sosial terkait pernikahan dini kepada masyarakat," ungkap Sigit.
Adapun komikus yang menjadi pembicara adalah Iskandar (@komikfaktap), Hariyadhi (@kostumkomik), dan Hari Prasetyo (@harimerdeka). Para komikus berbagi cerita mengenai komik dan mengaitkannya dengan isu-isu terkini.
Baca: Syahrini Dikabarkan Dekat dengan Reino Barack, Luna Maya: Kejelekan Aku Selalu Berpikir Positif
Ratusan peserta yang didominasi pelajar dan mahasiswa dari wilayah Jabodetabek antusias mengikuti jalannya diskusi.
"Peserta yang hadir harus jadi agent of change supaya informasi risiko pernikahan dini bisa menyebar lebih luas di masyarakat," ucap Sigit.
Baca: Ngaku Berat Tinggal di Malaysia Bersama Sang Suami, Laudya Cynthia Bella Bongkar Alasannya
Jalanya diskusi makin menarik karena BKKBN juga mengadakan lomba membuat komik sebelum acara berakhir.
Informasi mengenai lomba membuat komik ini disebar BKKBN melalui akun media sosialnya, @bkkbnofficial.