TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bertepatan dengan peringatan Hari Pohon Sedunia, Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) meluncurkan gerakan Jaga Bhumi periode ke-2, tahun 2018 – 2019.
“YKRI berniat untuk terus mempromosikan kepada masyarakat luas mengenai keberadaan Kebun Raya yang memiliki sangat banyak potensi yang baik bagi pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia," ungkap tutur Michael Sumarijanto, Ketua I YKRI di acara pencetusan gerakan Jaga Bhumi II di Jakarta, Rabu (21/11/2118).
Gerakan Jaga Bhumi pertama kali tercetuskan di tahun 2017 untuk periode 2017– 2018 dan menghasilkan Kebun Raya Mangrove pertama di dunia yang berlokasi di Pantai Timur Surabaya.
Inisiasi gerakan tersebut diresmikan melalui penandatanganan MOU antara Pemerintah Kota Surabaya dengan LIPI.
Gerakan Jaga Bhumi diinisiasi pertama kali oleh YKRI. MIsinya untuk menyelamatkan plasma nutfah indonesia melalui revitalisasi dan peningkatan jumlah kebun raya di Indonesia.
Gerakan Jaga Bhumi mengusung slogan ‘Kembalikan Kejayaan Alam Indonesia’.
Baca: Pelesir Sambil Kopdar, Beginilah Kemeriahan Ultah Ke-39 PPMKI di Bali
Baca: Begini Serunya Acara Kemah Bareng Ala Komunitas Suzuki Ertiga Tangerang di Ranca Upas
Gerakan Jaga Bhumi periode I dinilai berhasil dengan beberapa program unggulan. Antara lain, Sarasehan Kalpataru, Jaga Wiyata yang melakukan kunjungan ke 200 sekolah di 4 provinsi. meliputi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur).
Ada pula kegiatan Jelajah Bhumi yang merupakan gerakan bersepeda dengan jarak 1000km dan rute dari Jakarta ke Surabaya, serta partisipasi masyarakat lainnya seperti Car Free Day, Office Visit, Community Visit, dan mendekorasi Halte Transjakarta daerah Tosari, Jakarta.
Lebih dari 590 Spesies
Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) sendiri berdiri pada 21 April 2001 untuk melestarikan kekayaan beragam tumbuhan di Indonesia yang saat ini terancam akibat dari kurangnya upaya yang berkelanjutan.
Lebih dari 590 spesies tumbuhan di Indonesia berisiko dan diklasifikasikan sebagai terancam punah atau lebih parah, punah. Ada banyak spesies tanaman yang dapat menghasilkan manfaat potensial, namun belum ditemukan.
Saat ini banyak spesies telah berkurang secara signifikan pada tingkat yang mengkhawatirkan dan hampir punah, lebih cepat daripada tanaman yang akan dipelajari, ditemukan dan diregenerasi.
Baca: Survei LSI: Partai Hanura dan PSI Bersama Empat Partai Lain Diprediksi Tak Lolos Ambang Batas
YKRI saat ini menjalankan misi membangun kebun raya kelas dunia di Indonesia yang sesuai bagi upaya konservasi dan regenerasi tanaman yang terancam punah serta memberikan kontribusi pada pelestarian spesies botani yang terancam punah melalui kolaborasi semua Kebun Raya Indonesia.
Di acara deklarasi Gerakan Jaga Bhumi ini, digelar acara talkshow membedah tentang keanegaragaman kekayaan hayati Indonesia untuk obat herbal, antara lain dengan menghadirkan Ketua II Yayasan Kebun Raya Indonesia Sonny Keraf dan dokter Lula Kamal. Di acara ini pula, Walikota Surabaya Tri Rismaharini menyerahkan donasi Kebun Raya Mangrove 2018.