Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin mengatakan dirinya bersama Prabowo Subianto dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) siap memberi masukan kepada pemerintah terkait paket kebijakan ekonomi ke-16 yang baru saja dirilis pekan lalu.
Sandiaga mengatakan masukan dari berbagai pihak mengenai paket kebijakan yang terdiri dari tiga item itu perlu diberikan lantaran memberi ketidakpastian dalam iklim ekonomi, bisnis, dan investasi di Indonesia.
“Saya dan pak Prabowo berpikir apa masukan yang bisa diberikan koalisi partai kami kepada pemerintah sehingga ekonomi tidak semakin terpuruk ke depannya, karena memang masalah ekonomi memang menjadi salah satu fokus kami,” ujar Sandiaga ditemui di posko BPN di Jalan Sriwijaya I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/11/2018).
Sandiaga mengatakan pihaknya ingin memberi masukan nyata kepada pemerintah Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla agar kondisi perekonomian Indonesia pada tanggal Pemilihan Umum Presiden 2019 tak semakin buruk.
“Kalau politikus tulen pasti berusaha semakin menjatuhkan dan bagaimana tingkat keterpilihannya meningkat, tapi kami ingin membangun diskursus agar kondisi ekonomi Indonesia tak semakin buruk saat tanggal pemungutan suara Pilpres 2019 yakni 17 April 2019,” tegas Sandiaga.
Mantan wakil gubernur Jakarta itu pun mengkritik paket kebijakan ekonomi ke-16 itu lantaran sempat mengalami krisis sehingga membingungkan masyarakat.
“Mengeluarkan paket kebijakan itu harus benar-benar perhitungannya, jangan sampai coba-coba, awalnya dikatakan 54 bidang usaha dibuka untuk asing lau mengalami revisi jadi 25 kan menimbulkan kebingungan dan kesimpangsiuran,” ungkap Sandiaga.
“Untuk membuka usaha mikro kecil dan menengah bagi investasi asing harus perhatikan betul mana umkm yang berpotensi meningkatkan lapangan pekerjaan,” pungkasnya.