TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden Joko Widodo, Rabu (21/11/2018) petang, bersilaturahim dengan 50-an kiai dan ulama dari Kota dan Kabupaten Bogor serta Kota Depok.
Silaturahim dilaksanakan di Masjid Baitussalam, yang berada di lingkungan Istana Kepresidenan Bogor.
Pengamatan Kompas.com, Presiden Jokowi yang mengenakan kemeja putih dibalut jas hitam serta celana dan peci berwarna senada tiba di masjid itu sekitar pukul 18.48 WIB.
Melihat kedatangan Presiden Jokowi, para kiai dan ulama langsung berdiri.
Presiden pun menyalami mereka satu per satu sambil mencium pipi kiri dan kanannya.
Ajang silaturahim itu digunakan Presiden Jokowi untuk mengklarifikasi sejumlah isu miring atas dirinya.
"Mungkin ini sudah saya sampaikan berkali-kali, mungkin sudah ada yang dengar, mungkin juga ada yang belum," ujar Jokowi membuka klarifikasinya tersebut.
Pertama, mengenai isu \Indonesia "diserbu" tenaga kerja asing, khususnya dari China.
Jokowi menegaskan, isu itu tidak benar.
Presiden menegaskan jumlah tenaga kerja asing di Indonesia di bawah satu persen apabila dibandingkan dengan penduduk Indonesia, lebih tepatnya sebesar 0,03 persen alias sekitar 78.000.
Dari total jumlah tenaga kerja asing di Indonesia itu, jumlah tenaga kerja asal China hanya sebesar 24.000-an.
Artinya, jumlahnya sangat sedikit.
"Justru tenaga kerja kita di China ada 84.000-an, di Hong Kong ada 160.000-an dan di Taiwan ada 200.000."
"Tambah saja jadi berapa itu. Artinya apa?"