TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo telah melantik Jenderal Andika Perkasa menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), di Istana Negara, Kamis (22/11/2018).
Dari empat pilihan Letnan yang diajukan, Andika terpilih menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang akan pensiun pada tahun 2019 mendatang.
Banyak tanggapan yang mengakui kecerdasan Andika untuk memperoleh jabatan barunya tersebut, namun ada pula yang membahas mengenai rumor terlibatnya Andika pada pembunuhan aktivis HAM asal Papua, Theys Eluay.
Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (22/11/2018), Andika menanggapi pihak yang mengkait-kaitkan dirinya dengan peristiwa pembunuhan aktivis HAM itu.
Andika mengungkapkan tidak mempersoalkan hal itu.
"Monggo, enggak ada alasan bagi saya untuk melarang itu," ujar Andika di Istana Negara, seusai dilantik menjadi KSAD, Kamis (22/11/2018).
Lanjutnya, Andika mengatakan ia tak keberatan jika ada aktivis HAM yang mau menginvestigasinya untuk menyelidiki keterlibatan dirinya.
"Kalau mereka mau menelusuri itu juga silahkan. Kan enggak ada yang perlu saya khawatirkan," ujar dia.
Selain rumor itu, ada tanggapan miring lainnya mengenai mengapa ia bisa menjadi KSAD menggantikan Jenderal Mulyono, yakni lantaran Andika Perkasa merupakan menantu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono.
Andika juga mengatakan tidak mempermasalahkan hal itu.