Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso membela Prabowo soal polemik ucapan mantan Danjen Kopassus itu soal lulusan SMA menjadi pengemudi ojek online.
Djoko mengatakan ungkapan tersebut adalah kejujuran dari risau hati Prabowo.
“Dia mengatakan seperti itu secara jujur, sprotif, dan bersih dari dalam hati, kalau soal kata-kata dia memang biasa mengungkapkan lewat gurauan,” ujar Djoko ditemui di Gedung Juang, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2018).
Djoko menegaskan bahwa tidak etis mempermasalahkan ungkapan jujur dari lubuk hari seorang Prabowo.
“Jangan sedikit-sedikit dipermasalahkan, memangnya jadi ojek online profesi bagus, saya tidak memimpikan pemuda-pemuda kita jadi seperti itu, saya ingin pemuda jadi insinyur, polisi, dan tentara serta dokter,” tegasnya.
“Mereka jadi pengemudi ojek online hanya menjadi korban kapitalisme, mereka hanya disuruh-suruh seenaknya,” pungkas Djoko.
Sebelumnya Prabowo menyatakan kegusarannya atas banyaknya pemuda lulusan SMA yang mengambil profesi sebagai pengemudi ojek online dalam pembekalan relawan di Istora Senayan, Kamis (22/11/2018) kemarin.
“Saya ingin mengakhiri pidato saya dengan realita yang kejam namun menyedihkan di mana tersebar gambar-gambar di media sosial yang menceritakan jalur karir seseorang, ada yang pakai topi SD, sebelahnya topi SMP, kemudian ada yang pakai topi SMA lalu dia menjadi supir ojek,” jelas Prabowo saat itu.