TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi 1 dari Fraksi Golkar Bobby Rizaldy menilai penunjukkan Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkat Darat (KSAD) dan Maruli Simanjuntak sebagai Komadan Pengaman Presiden (Paspampres) sudah tepat.
Promosi keduanya dinialai berdasarkan rekam jejaknya, bukan dari latarbelakang keluarganya.
"Wah sangat tepat rasanya, jangan dilihat dari siapa mertua nya," ujar Bobby, Jumat, (30/11/2018).
Pengangkatan Andika Perkasa dan Maruli Simanjuntak menjadi sorotan. Lantaran keduanya merupakan keluarga dari orang dekat Jokowi. Untuk diketahui Andika merupakan menantu dari Mantan Ketua Umum PKPI Hendropriyono dan Maruli merupakan menantu dari Menko Maritim Luhu Binsar Pandjaitan.
"Jejak rekam mereka memang hebat dan cemerlang. Wajar bila mereka sekarang menempati jabatan-jabatan stategis, seperti Pak Andika- selain cemerlang karir nya , memiliki kelebihan dengan komunikasi ke Presiden. Mereka berdua tidak asing dalam bertugas dengan presiden, malah pak Maruli mulai dari Komandan grup A sebelum menjadi wakil komandan Paspampresn" katanya.
Baca: TNI Siap Bantu Polri Amankan Pemilu 2019
Menurutnya komunikasi yang baik dengan presiden menjadi penilaian penting sebagai jembatan antara TNI yang Independen dengan Presiden sebagai Kepala Negara. Oleh karena itu Bobby mengatakan tidak salah apabila keduanya lalu mendapat promosi jabatan baru.
Ia juga menambahkan bahwa promosi jabatan yang tidak hanya memperhatikan umur dan angkatan bukanlah masalah. Asalkan, promosi tersebut sesuai mekanisme yang berlaku berdasarkan penilaian prestasi dan kecakapan.
"Sudah saat nya memang tidak perlu berdasarkan angkatan tapi lebih pada kapabilitas dan kapasitas perwira, bukan hanya dari umur atau angkatan. Ini hendaknya dilakukan di seluruh instansi pemerintah baik ASN atau yang lain. Untuk menghindari penumpukan perwira/ASN di level menengah, sebagaimana ini menjadi problem hampir di semua instansi," pungkasnya.
Kepala Staf Komando Daerah Militer IV/ Diponegoro Brigjen TNI Maruli Simanjuntak mendapat promosi jabatan menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden. Maruli menggantikan Mayjen TNI (Mar) Suhartono yang dirotasi menjadi Komandan Korps Marinir.
Sebelumnya Letjen Andika Perkasa diangkat menjadi KSAD menggantikan Jenderal Mulyono yang pensiun. Dengan jabatan tersebut pangkat Andika naik menjdi bintang 4 atau Jenderal.