TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang kakek menjadi pusat perhatian saat kegiatan Reuni 212 berlangsung di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018).
Kakek itu membawa tiga spanduk yang dikalungi di tubuhnya, ia pun menjadi pusat perhatian para peserta reuni untuk berfoto bersamanya.
Baca: Respons Fadli Zon Sikapi Mengemanya Teriakan Ganti Presiden dalam Reuni Akbar 212
Selain tiga spanduk yang dibawanya, topi tani yang dipakai serta jenggot panjang yang dikepang membuat penampilannya menjadi semakin unik.
"Nama saya Ucu Sujana, umurnya 55 tahun, biasa dipanggil kakek nyentrik dari Bandung," kata kakek itu memperkenalkan dirinya, Minggu (2/12/2018).
Ucu sengaja datang dari Bandung, Jawa Barat seorang diri kemarin malam demi bisa terlibat dalam Reuni 212.
"Saya kesini datang jam dua, kemudian nginap dulu dirumah kawan di Cipinang baru tadi pagi kesini," kata Ucu.
Ditanyakan alasannya membawa spanduk ditubuhnya, Ucu mengatakan dirinya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang cinta damai.
"Saya ini bukan negarawan, saya bukan politisi cuma kita merasa amanah bahwa kita punya kewajiban untuk andil mempertahankan kedaulatan supaya jangan sampai ada fitnah bahwa Islam itu radikal," kata dia.
Baca: Mayoritas Massa Aksi 212 yang Pingsan karena Kelelahan dan Cuaca Panas
Terkait jenggot panjang yang telah sampai ke bagian perutnya, Ucu mengatakan hal itu memang sengaja ia pelihara sebagai identitas dirinya.
"Kalau jengggot memang sudah begini, sudah13 tahun enggak dipotong," kata Ucu yang mengaku telah terlibat sejak Aksi 212 pada 2016 lalu.
Penulis: Elga Hikari Putra
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Kakek Nyentrik dari Bandung Ini Curi Perhatian Peserta Reuni 212