TRIBUNNEWS.COM- Perhelatan Aksi Reuni Akbar 212 di Monumen Nasinoal (Monas) pada Minggu (2/12/2018), telah selesai digelar.
Aksi 212 sendiri pertama kali digelar pada 2016 silam, kala kasus penistaan agama yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mencuat ke permukaan, dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Kamis (29/11/2018).
Berikut TribunWow rangkum fakta mengenai Aksi Reuni Akbar 212 pada Minggu (2/12/2018), dari jumlah peserta hingga tanggapan Mahfud MD.
1. Peserta mencapai 8-10 juta jiwa
Dilansir TribunWow.com dari WartaKotaLive, Senin (3/12/2018), Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212, Ustaz Bernard Abdul Jabbar menuturkan jumlah peserta reuni 212 yang ikut berpartisipasi.
Menurutnya, berdasarkan informasi dari media, peserta aksi 212 mencapai 8 hingga 10 juta jiwa.
Baca: Reuni 212 Berjalan Aman dan Tertib
"Kalau dulu sekitaran tujuh juta, tapi sekarang menurut informasi dari media yang menggunakan drone, itu hampir sekitar 8-10 juta yang hadir," ujar Bernard di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (2/12).
Lanjutnya, Bernard menduga itulah penyebab sejumlah peserta membutuhkan waktu yang lama untuk bisa mencapai kawasan Monas.
Menurutnya peserta bahkan harus berdesak-desakan untuk mencapai Monas, meski berjalan kaki.
"Ya secara signifikan, kendalanya mungkin karena banyaknya jumlah peserta sehingga menyebabkan desak-desakan, mereka yang datang tidak kebagian pintu masuk, sehingga mereka berada di jauh.