Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mensosialisasikan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) kepada penerima dan pendamping di Gelanggang Remaja, Jakarta Timur, Senin (3/12/2018).
Jokowi yang mengenakan jaket hitam menyampaikan bahwa dana yang ada di PKH pada tahun depan akan dinaikkan dua kali lipat dari saat ini sebesar Rp 1.890.000.
Baca: Kapitra Ampera Sebut Reuni Akbar 212 Tujuannya Untuk Jatuhkan Jokowi
"Wajib kita syukuri bersama, jumlahnya masih dihitung, tapi kurang lebih dua kali lipat," ujar Jokowi disambut gembira para undangan.
Menurut Jokowi, dana yang ada di PKH dapat digunakan masyarakat untuk biaya kesehatan, membeli telur, beli sembako, pakaian sekolah anak, biaya pendidikan, modal usaha dan lainnya.
Baca: Kondisi Terkini Rumah Aminah Cendrakasih, Pemeran Mak Nyak dalam Si Doel Anak Sekolahan
"Misalnya diambil Rp 500 ribu, dibawa pulang, suaminya minta beli rokok, diberi enggak," tanya Jokowi.
"Enggak," jawab para undangan.
"Tidak cinta suami," timpal Jokowi.
"Tidak boleh untuk beli rokok, uang PKH untuk gizi anak kita, juga pendidikan untuk anak kita, tetapi kalau beli rokok tidak boleh," sambung Jokowi.
Baca: KPK Limpahkan Penyuap Walikota Pasuruan dan Barang Buktinya ke Tahap Penuntutan
Jokowi pun berpesan kepada para pendamping untuk mengarahkan dana PKH agar tepat sasaran dan tidak boleh digunakan kepada hal yang tidak baik, seperti membeli rokok.
"Tahun depan yang beri PKH 10 juta (keluarga), kalau tahun ini 6 juta. Kita harapkan kenaikan anggaran betul-betul bermanfaat bagi ibu-ibu semua," tutur Jokowi.
Diketahui, undangan yang hadir pada acara ini sebanyak 1.725 orang yang terdiri dari 1.250 penerima PKH dari Kecamatan Jatinegara, 275 pendamping PKH DKI Jakarta, dab 200 pendamping se-Jabodetabek.