News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembantaian Pekerja di Papua

Respons Tewasnya 31 Pekerja Trans Papua, Menteri PUPR Sebut Proyek Dihentikan Sementara

Penulis: Reza Deni
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait peristiwa 31 pekerja Trans Papua yang tewas dibunuh oleh KKB, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan  proyek pengerjaan jembatan Trans Papua dihentikan untuk sementara.

"Dengan kejadian ini semua pekerjaan di hentikan. Di ruas ini dari Mamugu sampai Wamena dihentikan sambil menunggu kondusivitas wilayah," ujar Menteri Basuki Hadimuljono di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).

Baca: Menteri Basuki Sebut Warga Sudah Menjamin Keamanan Pekerja di Trans Papua

Selain kondusivitas wilayah, Menteri Basuki Hadimuljono mengatajan pihaknya juga menunggu rekomendasi Pangdam Cendrawasih dan Kapolda Papua.

"Tadi pagi saya ketemu dengan Panglima, bahwa 2 jam lalu turun sudah menurunkan pasukan dan beliau menunggu laporan yg lebih pasti tentang korbannya," lanjutnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polda Papua membenarkan adanya informasi 31 pekerja pembangunan jalan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, dibunuh kelompok KKB.

Sebanyak 31 orang yang bekerja perusahaan milik BUMN PT Istaka Karya, yang saat ini bekerja untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah Papua itu, sampai saat ini jenazahnya belum bisa diambil.

Sebab, lokasinya jauh dari ibukota Nduga dan Kabupaten Jayawijaya yang terdekat dari wilayah pembangunan jembatan.

Baca: Mimika Siaga Satu di HUT OPM Hari Ini

Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengungkapkan, bersama Kapolda Papua akan langsung ke lokasi terkait informasi 31 pekerja yang dikabarkan tewas dibunuh kelompok KKB.

“Besok saya dengan Kapolda Papua akan menuju pegunungan tengah untuk mengecek kebenaran informasinya. Nanti, kalau informasinya sudah didapat akan kami sampaikan publik,” ungkapnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini