TRIBUNNEWS.COM -- PDI Perjuangan dituding terlibat dalam insiden pengrusakan baliho dan bendera Partai Demokrat di Pekanbaru, Riau.
Tudingan pengrusakan baliho dan bendera Partai Demokrat itu langsung direspon oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.
Hasto Kristiyanto menerangkan, PDI Perjuangan tak punya irisan persaingan dengan Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Irisan PDI Perjuangan adalah dengan Gerindra. Survei menunjukkan juga bahwa ada banyak parpol yang beririsan dengan Gerindra. Yakni PD, PAN, Nasdem, dan Golkar.
"Jadi tidak ada relasinya, yang menuduh kita dengan tindakan tercela tersebut," tutur Hasto melansir Tribunnews.com.
Ia pun menyinggung peristiwa penyerangan kantor PDIP pada peristiwa 27 Juli 1996 (Kudatuli).
"Tapi kita tidak bermelodrama saudara-saudara sekalian. Kita tidak menuduh yang lain, kita menempuh jalur hukum," ucap Hasto Kristiyanto.
Menurutnya, kalau ada yang menuduh PDI Pejuangan menurunkan atribut pihak lain, dia tidak mengetahui sejarah PDI Perjuangan.
"Yang mencoba dihancurkan pun, kita menempuh jalur hukum. Kita tidak menangis di hadapan rakyat. Kita justru meneguhkan mental kita, untuk berjuang," kata Hasto Kristiyanto.
"Namanya partai (suara) turun, jangan salahkan pihak lain. Namanya elektabilitas partai turun, kembali refleksi ke dalam. Apakah ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan partainya? Ketika ada partai yang berkomitmen memberantas korupsi, lalu mengatakan tidak pada korupsi, tapi kemudian korupsi juga," ujar Hasto Kristiyanto.
• Baliho dan Bendera Partai Demokrat Dirusak Orang Tak Dikenal, AHY Keluarkan Kutukannya