News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tiga Strategi Kemenlu Lindungi WNI di Luar Negeri

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Andri Hadi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Andri Hadi, mengungkap sejumlah strategi pemerintah dalam melindungi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri.

Berbicara saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Pasudan (UNPAS) di Bandung, Selasa (18/12/2018), Andri menuturkan setidaknya ada tiga strategi Indonesia dalam perlindungan WNI di luar negeri.

Tiga strategi itu adalah pencegahan, deteksi dini dan respons cepat.

"Selama 2014 hingga 2018, Kemenlu berhasil melakukan repatriasi 181.942 WNI atau tenaga kerja Indonesia (TKI) bermasalah. Kemenlu juga berhasil menyelesaikan 51.088 kasus, mengevakuasi 16.432 WNI, membebaskan 36 dari 38 sandera, membebaskan 446 WNI dari 618 hukuman mati, dan mengembalikan Rp 408 miliar hak finansial para tenaga kerja Indonesia," ucap Andri.

"Untuk meningkatkan upaya pelindungan, Kemenlu telah mengembangkan inovasi Diplomasi Perlindungan, yakni SMS blast, hotline, single database policy, portal peduli WNI, Safe Travel, Protection yakni perlindungan berbasis teknologi," imbuhnya.

Setelah menyampaikan kuliah umum, Andri mengajak para mahasiswa untuk berpartisipasi dalam upaya Perlindungan WNI dengan mengunduh aplikasi Safe Travel.

Selain di UNPAS pada hari yang sama kuliah umum juga diselenggarakan Universitas Jenderal Ahmad Yani (UNJANI), Universitas Langlangbuana, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Islam Bandung (UNISBA), dan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, sebagai bagian dari acara DiploFest.

DiploFest merupakan pengejawantahan visi Nawacita Presiden Joko Widodo melalui Diplomasi Membumi. DiploFest juga merupakan upaya untuk menghadirkan diplomasi di tengah masyarakat.

Sebelumnya, kegiatan ini diselenggarakan di Yogyakarta pada Oktober 2018 dan di Surabaya pada November 2018.

Melalui Diplofest, Kementerian Luar Negeri secara khusus berupaya mengenalkan tugas-tugas diplomat Indonesia di berbagai negara dan organisasi internasional kepada kalangan muda sebagai generasi penerus pelaku diplomasi di masa depan. Diharapkan peran aktif masyarakat dan generasi muda akan terus meningkat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini