TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sempat meminta pihak di luar koalisi Prabowo-Sandiaga tak mengganggu dengan kampanye tidak baik.
Menanggapi itu, cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin meminta SBY untuk menjelaskan secara terbuka kepada siapa tuduhan itu dialamatkan.
"Siapa yang ganggu? Harus dijelaskan siapa yang ganggu dan bentuk gangguannya seperti apa," ujar Ma'ruf di Bekasi, Sabtu (22/12/2018).
"Ini tak tahu siapa yang diganggu, yang mengganggu siapa. Mestinya (SBY) harus jelas," imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa kubu petahana sama sekali tak pernah mengganggu.
Mantan Rais Aam PBNU itu beralasan kampanye yang dilakukan Koalisi Indonesia Kerja (KIK) sangatlah santun.
Baca: Dahnil Anzar: SBY Sebut Gelombang Ganti Presiden Sangat Besar
Apalagi, pihaknya lebih menawarkan substansi terkait program hingga gagasan. Sehingga, Ma'ruf menepis pihaknya mengganggu kubu sebelah.
"Sehingga kami tak merasa perlu mengganggu," jelas Ma'ruf.
Lebih lanjut, pria berusia 75 tahun tersebut meminta SBY untuk membuat laporan jelas kepada pihak yang terkait bila memang ada gangguan yang dihadapi serta mengandung unsur pelanggaran hukum.
"Kalau dianggap (SBY) ada masalah, kan bisa diadukan ke aparat keamanan, Polisi, dan KPU untuk diselesaikan. Sehingga kalau ada gangguan, jadi jelas. Jangan seperti melempar tuduhan yang bisa kemana-mana," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, usai didatangi capres Prabowo Subianto, SBY menyatakan bahwa pihaknya bersama koalisi pengusung Prabowo-Sandi menjalankan politik yang baik pada masa kampanye Pilpres 2019.
Karena itu, SBY meminta pihak di luar koalisinya untuk tidak mengganggu mereka dengan kampanye yang tidak baik.
"Mulai sekarang kami akan jalankan kampanye baik, mulai fokus, jadi tolong jangan ganggu kami, karena kami tak pernah ganggu siapa pun,” kata SBY, Jumat (21/12).