TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Kepala BPBD Banten Kusmayadi menyatakan hingga kini pihaknya mencatat 29 korban tewas akibat tsunami Pantai Anyer, Kabupaten Pandeglang.
Tsunami Pantai Anyer dan Lampung Selatan sebelumnya oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) disebut sebagai gelombang tinggi.
Petugas masih terus berusaha melakukan evakuasi korban tsunami Pantai Anyer.
Petugas masih mendatangi sejumlah desa di kawasan Pantai Pandeglang, mulai dari Tanjung Lesung sampai Sumur di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
Hingga berita ini diturunkan, Minggu (23/12/2018) pukul 05.57, evakuasi korban tsunami Pantai Anyer Banten dan Lampung Selatan masih terus dilakukan.
Dalam evakuasi yang dilakukan di perairan Tanjung Lesung dan Sumur, petugas BPBD Banten menangani lima korban tewas.
Menurut Kusmayadi, pihaknya masih kesulitan menjangkau lokasi yang paling parah dilanda tsunami.
Akses ke sejumlah titik di kawasan pantai itu masih sulit ditembus karena tertutup sampah dan puing-puing bangunan.
Baca: Saat Tsunami Terjadi Sedang Manggung di Pantai Carita, Grup Band Seventeen Belum Ditemukan
Sutopo Jelaskan Data Korban Meninggal Dari BNPB
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru korban tsunami Pantai Anyer Banten dan Lampung Selatan.
Data terakhir BNPB menyebutkan, korban tsunami Pantai Anyer Banten dan Lampung Selatan, 20 orang meninggal dunia.
Di samping itu, tsunami Pantai Anyer dan Lampung Selatan juga menyebabkan 165 orang luka-luka.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dua orang dinyatakan hilang.
"Data sementara dampak tsunami di Pantai di Kab Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan hingga 23/12/2018 pukul 04.30 WIB: tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang," ujar Sutopo Purwo Nugroho melalui akun resmi twitternya, Minggu (23/12/2018) sekitar 1 menit yang lalu.
Menurut Sutopo Purwo Nugroho, puluhan bangunan rusak dihantam gelombang tsunami Pantai Anyer dan Lampung Selatan.
"Data korban tsunami Pantai Anyer dan Lampung Selatan kemungkinan masih akan terus bertambah," ujar Sutopo Purwo Nugroho.
Baca: BNPB: Data Hingga Subuh Tadi, 20 Meninggal Dunia, 165 Luka-Luka dan 2 Hilang Akibat Tsunami
@Sutopo_PN: Data sementara dampak tsunami di Pantai di Kab Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan hingga 23/12/2018 pukul 04.30 WIB: tercatat 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak. Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah.
Penanganan Korban Tsunami Pantai Anyer dan Lampung Selatan
Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers menyebutkan, penanganan darurat dampak gelombang tinggi yang menerjang pantai Anyer di Kabupaten Pandeglang dan Lampung Selatan terus dilakukan.
Kejadian gelombang tinggi yang menerjang permukiman dan hotel di pantai berlangsung secara tiba-tiba sehingga menimbulkan korban jiwa dan kerusakan.
Kronologi dan Rincian Korban Tsunami Pantai Anyer dan Lampung Selatan
Menurut Sutopo Purwo Nugroho, gelombang pasang tinggi berlangsung pada 22/12/2018 pukul 21.30 WIB.
Data sementara dampak gelombang pasang yang dihimbun BPBD pada 23/12/2018 pukul 00.30 WIB, terdapat 3 orang meninggal dunia dan 21 orang luka-luka di Kabupaten Pandeglang dan Lampung Selatan.
Di Lampung Selatan tercatat 3 orang meninggal dunia, 11 orang luka-luka dan dirawat di rumah sakit, dan lebih dari 30 unit rumah rusak berat. Di Kabupaten Pandenglang 10 orang luka-luka.
Pendataan masih dilakukan. Kondisi malam dan gelap menyebabkan belum semua dampak kerusakan diselesaikan.
BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan dan masyarakat melakukan penanganan. Bantuan disalurkan kepada masyarakat.
Kondisi pasang laut yang menerjang pantai sebagian sudah surut. Genangan dan material sampah masih banyak di permukiman.
Alasan BNPB Sebut Peristiwa Pantai Anyer Gelombang Tinggi dan Bukan Tsunami
Fenomena gelombang pasang ini bukan disebabkan oleh gempabumi yang memicu tsunami atau pengaruh erupsi Gunung Anak Krakatau.
Tetapi lebih disebabkan oleh dinamika laut dan pengaruh bulan purnama.
Masyarakat dihimbau tetap tenang. Tidak ada tsunami.
Tsunami adalah disebabkan gempa (umumnya gempa lebih besar dari 7 SR, pusat gempa di laut dengan kedalaman kurang dari 20 km dan di zona subduksi), longsor bawah laut, erupsi gunungapi dan jatuhnya meteor di laut.
Artikel telah dipublikasikan Wartakotalive.com dengan judul BREAKING NEWS: BPBD Banten Evakuasi 29 Korban Tewas Akibat Tsunami Pantai Anyer
...