News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tsunami di Banten dan Lampung

Banten Minta BMKG Segera Operasikan Alat Deteksi Dini Tsunami

Penulis: Reza Deni
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Memasuki hari kedua pasca tsunami Selat Sunda, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy meminta berharap Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) agar segera mengoperasikan alat pendeteksi dini tsunami.

Hal tersebut diungkapkan dalam kunjungannya ke RSU Berkah Pandeglang, Senin (24/12/2018). "Kepada BMKG, harapan itu agar masyarakat lebih tahu dan waspada terhadap segala gejala alam terkait bencana," ujar Hazrumy.

Dirinya menilai bencana tsunami tanpa didahului gempa bumi ini merupakan yang pertama kali menimpa Banten.

"Bahwa tsunami ini, menurut BMKG dan Badan Geologi ini karena adalnya longsoran vulkanik anak Gunung Krakatau, kami fokus ke depan agar masyarakat bisa mendeteksi ini lebih dini," pungkasnya.

Anak dari mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah tersebut mengaku juga sudah meninjau ke sejumlah puskesmas yang juga menampung korban tsunami.

"Masih ada yang belum dievakuasi, di Tanjung Lesung, Kecamatan Sumur, jadi yang dibawa ke RSU Berkah Pandeglang ini kemungkinan akan bertambah," sebutnya. 

Baca: Innalillahi Wa Innailaihi Raajiuun, Satu Lagi Personil Seventeen Dikabarkan Meninggal Dunia

Pihak Pemprov Banten, dikatakan Andika, terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk terus melakukan evakuasi korban ke wilayah-wilayah yang belum tersentuh.

"Dengan pemerintah pusat, BNPB, BPBD Pandeglang, TNI dan Polri untuk bisa memaksimalkan wilayah-wilayah yang belum tersentuh, seperti Ujung Jaya yang berdekatan dengan Ujung Kulon," kata dia. 

Baca: Perjuangan Hidup-Mati Willy Siska Selamatkan 2 Anak di Papan Kayu Saat Tsunami Menerjang Anyer

Seperti diketahui, hingga Senin (24/12/2018) pukul 07.00 WIB, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tsunami di Selat Sunda telah mengakibatkan 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.

Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak. Korban dan kerusakan ini terdapat di 5 kabupaten terdampak yang terletak Provinsi Banten dan Lampung yang berdekatan dengan pesisir Selat Sunda, yaitu Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini