Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya sirkulasi siklonik di Laut Cina Selatan, Samudera Pasifik Fillipina dan Laut Arafura, di mana akan terjadi potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di sekitar wilayah Indonesia beberapa hari ke depan.
Peristiwa ini antara lain terjadi di Aceh, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I.Yogyakarta.
Lalu di Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, serta Papua.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R Prabowo.
Potensi hujan juga terjadi di lokasi bencana alam Tsunami di Selat Sunda, seperti Anyer, Carita, Labuhan, Tanjung Lesung, Bakauheni dan Kalianda.
Baca: Isak Tangis Warnai Pemakaman Finalis None Jakarta Timur, Korban Tsunami Selat Sunda
"Kami sudah membuat produk-produk prakiraan cuaca khusus untuk mendukung proses evakuasi dan rehabilitasi dari kejadian tsunami," kata Koordinator Pusat Sistem Peringatan Badai Tropis (Tropical Cyclone Warning Center) BMKG, Fachri Rajab, saat konferensi pers di kantornya, Jalan Angkasa, Jakarta Pusat, Senin (24/12/2018).
Baca: Perjuangan Hidup-Mati Willy Siska Selamatkan 2 Anak di Papan Kayu Saat Tsunami Menerjang Anyer
"Sampai dengan tiga hari ke depan kami perkirakan kondisi cuaca di sekitar wilayah-wilayah tersebut masih berpotensi hujan dengan intensi ringan hingga sedang baik di Anyer, Carita, Labuhan, dan lain-lain," sambungnya.
Ia menerangkan, hujan umumnya terjadi di siang hingga sore hari dan di malam hari relatif lebih ringan, intensitas hujannya.
"Kemudian kondisi angin, bertiup dari arah barat daya dengan kecepatan antara 25-30km/jam," kata Fachri.