TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Calon wakil presiden 01 Kiai Ma'ruf Amin membesuk para korban tsunami di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah di Pandeglang, Banten.
Ma'ruf yang mengenakan pakaian dan peci hitam dengan terusan sarung hijau tua ini, tiba di RSUD Berkah sekira pukul 09.30 WIB. Ia didampingi oleh istrinya, Wury Estu Handayani dan anaknya, Siti Marifah Amin.
Ma'ruf mengunjungi para korban tsunami yang dirawat di RSUD Berkah.
Dua di antaranya, Tirman (16) dan saudaranya, Dewi Mariani (22). Tirman terlihat mengalami luka-luka di wajah. Terdapat bekas sobek di pipi kanan, hingga di belakang kuping.
Baca: AHY Beberkan Beda Militer dan Politik: Kalau di Militer Musuh Jelas, Mana Kawan dan Lawan
Sementara Dewi masih mensyukuri nasibnya, karena jarak rumahnya ke kawasan pesisir terbilang jauh. Berbeda dengan rumah neneknya yang juga ditinggali Tirman, yang berada di dekat pantai.
"Nenek saya meninggal, cucunya belum ketemu sampai sekarang," ucap Dewi di RSUD Berkah di Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018).
"Biar cepat sembuh ya. Tapi kelihatan sudah mendingan ya," ucap Ma'ruf melirik ke seluruh anggota badan Tirman. "Jadi tiba-tiba itu datang?" tanya Ma'ruf.
Dewi mengisahkan detik-detik ketika tsunami datang menerjang.
Menurutnya, tak ada gempa sebelum peristiwa tsunami terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam lalu. Namun, yang terjadi adalah listrik tiba-tiba padam.
"Saya pikir cuma mati lampu biasa, memang musim hujan angin kan' di sana. Tiba-tiba ada yang teriak air-air-air, saya langsung lari ke rumah pas saya lihat air memang sudah tinggi. Rumah saya memang agak jauh, tapi nenek saya yang rumahnya di pinggir pantai sekali," tutur Dewi.
Ma'ruf merasa iba dengan kejadian yang menimpa Dewi, Tirman dan keluarga.
Ia meminta mereka untuk tabah menghadapi cobaan yang diberikan oleh maha kuasa. Ma'ruf pun mendoakan agar Tirman lekas sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa.
"Cepat sembuh ya. Alhamdulillah diselamatkan Allah. Sabar ya, Allah kasih cobaan," kata Ma'ruf seraya mendoakan Dewi dan Tirman.
Sementara itu, Ma'ruf juga berbincang dengan Abdul Rakim (45), yang merupakan pegawai Kemenpora yang tinggal di Bekasi. Rakim menceritakan bagaimana kejadian yang dialaminya, saat berada di gathering kantornya.