News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berkaca dari Tsunami Aceh dan Palu, BPPT Tekankan Pentingnya Teknologi Deteksi Dini Tsunami

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hammam Riza.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bencana tsunami yang baru saja terjadi di kawasan Banten dan Lampung membuat para stakeholder terus berbenah dan menyiapkan teknologi mutakhir dalam mengantisipasi musibah serupa.

Peristiwa tsunami dahsyat yang terjadi di Aceh pada 2004 silam, hingga bencana yang melanda Lombok dan Palu juga menjadi catatan penting bagi pemerintah.

Dalam mengantisipasi terulangnya bencana tersebut, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pun siap membangun BUOY atau Kabel Bawah Laut.

Baca: Alasan Kubu Prabowo Kukuh Debat Kelima Capes-cawapres Tetap Digelar 13 April 2018

Seperti yang disampaikan Deputi Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam BPPT Hammam Riza.

"Bangun BUOY ataupun Kabel Bawah Laut, BPPT siap untuk membangun fasilitas teknologi deteksi dini tsunami. Ini penting, berkaca pada 14 tahun tsunami di Aceh tahun 2004 lalu, hingga bencana di Lombok, Palu, bahkan di Anyer tahun 2018 ini," ujar Hammam, di Kantor BPPT, Jakarta Pusat, Rabu (26/12/2018).

Menurutnya, rentetan bencana alam tersebut kembali menyadarkan pemerintah bahwa BUOY sangat penting.

Baca: Kubu Jokowi Minta Moderator Debat Capres-Cawapres Tidak Berafiliasi dengan Stasiun TV

"Ini patut menyadarkan betapa pentingnya Indonesia untuk segera membangun BUOY atau Kabel Bawah Laut atau Cable Based Tsunameter," jelas Hammam.

Ia kemudian mengakui bahwa BPPT pernah bekerjasama dengan banyak lembaga lainnya dalam membangun BUOY.

Penyebaran teknologi tersebut dilakukan pada sejumlah titik di Samudera Indonesia.

“Saat itu memang BPPT dilibatkan bersama instansi pemerintah lainnya, dalam melakukan deployment BUOY ke samudera Indonesia untuk dipasang di beberapa titik," kata Hammam.

Baca: ICMI Berharap Pelaksanaan Pemilu 2019 Berjalan Demokratis

Namun, Kabel Bawah Laut itu hilang karena perbuatan oknum yang melakukan tindakan vandalisme.

"Tapi ya, saat ini BUOY di Indonesia sudah tidak ada, karena perilaku vandalisme yang dilakukan oknum,” tegas Hammam.

Berkali-kali dilanda tsunami, membuat para perekayasa BPPT terus berupaya mencari solusi teknologi terbaik sebagai langkah penanda untuk peringatan dini tsunami.

Hammam menegaskan bahwa saat itu, BPPT memang ditunjuk secara langsung untuk membangun teknologi tersebut.

Oleh karena itu, kali ini pihaknya menyatakan siap untuk kembali membuat fasilitas BUOY jika memang diperlukan.

"BPPT saat itu juga ditunjuk langsung dalam membangun BUOY pendeteksi tsunami, saat ini kami pun siap jika ditunjuk untuk membuatnya lagi," kata Hammam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini