TRIBUNNEWS.COM - 4 penjelasan kondisi tsunami Selat Sunda dari staff BMKG, gunakan analogi gajah dan ayam hingga gambarkan kondisi terkini di lapangan.
Tsunami yang melanda Selat Sunda dan menimbulkan duka serta kerusakan juga korban jiwa masih jadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Salah satu staff BMKG pun mencoba membantu menjelaskan tentang kondisi tsunami Selat Sunda yang terjadi Sabtu (22/12/2018) lalu.
Penjelasan yang ditulis oleh akun @Priyobudi Priyo tersebut diposting oleh akun Instagram @infobmkg.
Berikut penjelasaanya yang terangkum dalam 4 poin :
• Cara Mengenali Perbedaan Tsunami dan Gelombang Tinggi, Simak Agar Tak Salah Paham
Bagai menjaring AYAM dengan Perangkap GAJAH.
Logika sederhana dari salah satu staff BMKG yang dapat menjelaskan kondisi tsunami selat sunda kemarin.
Tetap semangat untuk @infobmkg dan @pvmbg_kesdm untuk indonesia yang lebih baik (emoji)
• Logika Sederhana Staf BMKG Soal Tsunami Banten & Lampung: Menjaring Ayam dengan Perangkap Gajah
1. Setiap Aktivitas Alam Miliki Karakter Beda Namun dapat Picu Tsunami
Setiap aktivitas alam seperti gempa bumi tektonik, gunung api, dan longsor, diidentifikasikan sebagai bencana geologi.
Ketiganya memiliki karakteristik berbeda, namun bisa menyebabkan tsunami jika kekuataany cukup besar (magnitudo 7 ke atas atau patahannya sebesar 50x10 km persegi dengna pergeseran sekitar 1 meter atau lebih).
2. Analogi Gajah
Gempabumi tektonik diibaratkan sebagai gajah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah memiliki perangkap gajah yang berguna untuk mendeteksi datangnya gempabumi tektonik ini dengan ukuran jaring kira-kira 100x100km persegi.