Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNNEWS.COM, PANDEGLANG - Aktivitas Gunung Anak Krakatau yang meningkat sejak Juni 2018, kini statusnya berubah menjadi siaga, Kamis (28/12/2018) pagi.
Berdasarkan laporan dari aktivitas vulkanik dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM, Gunung Anak Krakatau sudah berubah menjadi level siaga.
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudy Suhendar mengatakan, Gunung Anak Krakatau rupanya sudah menunjukan aktivitas sejak bulan Juni 2018.
Baca: Warga Kediri Dihebohkan Temuan Ratusan Buku Beraliran Kiri di Dua Toko Buku di Pare
"Aktivitas Gunung Anak Krakatau memang beberapa hari ini meningkat dari tanggal 29 Juni 2018 mulai aktivitasnya begitu menonjol sampai sekarang," ujar Rudy di pos pantau Pasaruan, Kabupaten Pandeglang, Kamis (27/12/2018).
Hingga, pada 22 Desember 2018, aktivitasnya semakin meningkat dan terjadi erupsi yang menyebabkan tsunami dan gelombang pasang hingga 24 Desember 2018.
Baca: Hotman Paris Cerita Soal Syahrini Saat di Luar Negeri, Melaney Penasaran dengan Mantan Pacar Sahabat
"Tanggal 22-24 Desember, hembusan letusan terjadi dengan amplitudo yang cukup tinggi overscale kemarin saya dapat laporan ada di 25 mili amplitudonya," jelas Rudy.
Namun, ia menerangkan status siaga tersebut masih dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari aktivitas Gunung Anak Krakatau.
"Sewaktu-waktu bisa berubah, kita selalu membaca ini. Kami dari sisi vulkanologi terus meningkatkan kapasitas yang ada dioptimalkan di sini. Mungkin kalau berapa hari sudah tenang, besok atau lusa kita akan tambah seismograf di pulau-pulau sekitarnya," papar Rudy.
Baca: Hotman Paris Cerita Soal Syahrini Saat di Luar Negeri, Melaney Penasaran dengan Mantan Pacar Sahabat
Untuk arah mata angin, lanjut dia, di sekitar Gunung Anak Krakatau masih menunjukan angin sedang yang mengarah Timur Laut.
Rudy juga meyakinkan dari sisi penerbangan, kawasan sekitar Gunung Anak Krakatau masih aman untuk dilalui pesawat terbang.
"Untuk penerbangan masih aman, saya dengar juga Cengkareng juga sudah waspada. Kita terus bekerjasama dengan BMKG arah anginnya kemana," tutur Rudy.
Terkait zona aman, Rudy mengimbau kepada nelayan untuk tidak mendekat ke dekat kawah sejauh lima kilometer dan meminta kepada Lurah, Camat setempat untuk menyebarkan imbauan ini.