News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Poempida Mengaku Dapat Laporan Bila RA Coba Bunuh Diri Dua Kali dengan Minum Obat

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Dewan Pengawas BPJS Syafri Adnan Baharuddin/SAB (tengah) menggelar konferensi pers soal tuduhan kekerasan seksual yang diutarakan RA, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/12/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerajaan Poempida Hidayatullah mengaku dirinya telah menerima laporan dari anak buahnya terkait RA.

Berdasarkan laporan yang ia terima, RA sudah dua kali melakukan percobaan bunuh diri dengan obat karena mengaku telah diperkosa sebanyak empat kali oleh atasan berninisial SAB.

Meski begitu, Poempida tidak mengetahui alasan RA melakukan percobaan bunuh diri tersebut.

Baca: Pengamat Sebut Baik Kubu Jokowi Maupun Prabowo Masih Gunakan Politik Identitas dalam Pilpres 2019

"Harusnya diklarifikasi percobaan bunuh dirinya karena apa. Saya sendiri nggak tahu," kata Poempida di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/12/2018).

Menurut dia, berdasarkan laporan dari anak buahnya yang memang cukup dekat dengan RA, ketika hendak bunuh diri RA masih sempat mengirimkan pesan berupa gambar obat-obat yang diminunnya.

"Bukan ke saya, tapi anak buah saya yang melaporkan ke saya," imbuhnya.

Baca: Nelayan ini Lihat Dinding Anak Krakatau Terbelah, Tiga Ombak Muncul Lalu Begini Caranya Selamat

Saat itu, RA sempat dibawa ke rumah sakit atas upaya percobaan bunuh diri yang dilakukannya.

"Dibawa ke rumah sakit dan dua kali orang yang sama juga yang menyelamatkan sama juga. Yang saya tahu, upayanya dua kali dan orang yang menyelamatkan orang yang sama," kata Poempida.

Atasan langsung RA yang namanya disebut pelaku pemerkosanya yang saat itu menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketengakarjaan, Syafri Adnan Baharuddin (SAB), mengatakan ia juga mendengar laporan tersebut.

Baca: Kehadiran Sandiaga Buat Pemilik Warung di Waduk Cengklik Gemetaran Saat Sajikan Nasi Pecel Pincuk

Tidak hanya itu, Syafri bahkan sempat ditelpon orangtua RA sebelum percobaan bunuh diri tersebut.

"Saya dengar itu pada saat saya sedang di luar kota. Orangtuanya telpon saya. Pak anak ini mau bunuh diri, tolong lah diberikan nasehat," katanya.

Baca: Raffi Ahmad Tanya Harga Mobil Mewah Koenigsegg dan Buggati, Rudy Salim: Lo Jangan Belagak Bingung

Syafri mengaku begitu pulang dari bandara dirinya langsung ke rumah RA.

"Saya tegur, buat apa kamu melakukan hal seperti ini? Nggak ada kaitannya. Saya justru sebagai atasan membantu. Itu bisa dicek, ini lillahi ta'ala," kata Syafri.

Ia mengatakan, upaya bunuh diri RA tersebut tidak ada kaitannya dengannya.

Baca: Kabar Perkosa Bawahan, Anggota Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan Surati Presiden dan Menteri

Ia justru menduga, upaya bunuh diri tersebut terjadi karena RA memiliki masalah dengan pacarnya.

"InsyaAllah (upaya bunuh diri RA) tidak ada kaitannya dengan saya. Saya justru menduga, patut diduga ini karena ada persoalan dengan teman lelakinya. Karena (RA) sudah punya pasangan tetap dan juga terlalu banyak lah. Pasangan tetap satu pasangan tetap dua, saya nggak tahu," kata Syafri.

Sebelumnya, seorang wanita berinisial RA mengaku menjadi korban perkosaan dan pelecehan seksual oleh atasan langsungnya seorang pejabat tinggi di Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan.

Ia juga mengaku telah melakukan upaya bunuh diri karena hal tersebut pada awal November 2018.

Atas kasus kekerasan seksual yang dialaminya tersebut, RA yang sebelumnya bekerja sebagai staf ahli mengancam akan menyeret pelaku yang diduga berinisal Syafri ke polisi.

"Hari Senin, kuasa hukum saya akan mengantarkan kasus ini ke polisi," kata RA di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2018).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini