News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Parlemen

Pasca Libur Akhir Tahun, Pasokan BBM dan Gas di Sulut Aman

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Tamsil Linrung berfoto besama dengan tim usai melakukan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi VII DPR RI ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) PT. Pertamina Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Tamsil Linrung memastikan bahwa pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM), gas, dan avtur di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terjaga dengan baik pasca liburan akhir tahun. Menurutnya, kekhawatiran masyarakat akan terjadinya kelangkaan BBM dan gas menjelang dan sesudah perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 dapat diatasi dengan baik oleh Pertamina.

“Setelah kita mendengarkan presentasi dari General Manager maupun Direksi Pertamina, kelihatannya tidak ada pengaruh yang signifikan karena harga-harga terjaga dengan baik. Pasokan juga dijamin ketersediaannya baik itu BBM, gas, dan avtur dalam kondisi yang meyakinkan, bahwa tidak ada sesuatu yang patut dikhawatirkan usai Tahun Baru dan Natal,” ujar Tamsil.

Hal ini ia sampaikan ketika memimpin Kunjungan Kerja Spesifik (Kunspek) Komisi VII DPR RI ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) PT. Pertamina Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara, Jumat (11/1/2019).  Ia menyampaikan bahwa masyarakat patut memberi apresiasi kepada PT. Pertamina Provinsi Sulut terhadap strategi yang dilakukan untuk mengatasi kelangkaan.

“Saya kira kita patut memberi apresiasi kepada jajaran Pertamina di Sulawesi Utara, karena mereka memang sangat aktif di lapangan. Hal itu terlihat dari cara mereka mempresentasikan, terukur semua apa yang mereka lakukan,” tutur legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Di lain sisi, Anggota Komisi VII DPR RI Bara Hasibuan menyoroti konsumsi avtur Sulawesi Utara di akhir tahun 2018. Ia menyebut bahwa walaupun tidak berpengaruh secara signifikan, namun terjadi stagnansi. Menurutnya hal ini dikarenakan jumlah wisatawan yang mengunjungi Sulut mengalami penurunan.

“Nah jadi biasanya itu per minggu ada 7 penerbangan dari 5 kota yang berbeda dari China, direct flight atau penerbangan langsung ke Manado. Tetapi sebulan terakhir ini berkurang menjadi 5. Jadi itu mungkin dari bencana tsunami yang menyebabkan banyak wisatawan yang takut untuk datang ke Sulut,” analisa legislator PAN itu.

Ia berharap agar di Tahun Baru ini, kekhawatiran masyarakat akan datangnya bencana hilang, supaya penggunaan konsumsi avtur dapat kembali meningkat.

“Tren tersebut sebenarnya bukan menurun ya. Namun kita selalu berharap agar secepatnya kekhawatiran itu menghilang. Kita juga ingin negara ini kembali aman dan stabil supaya dapat kembali meningkatkan penghasilan negara,” tukasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini