TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Politisi PDI Perjuangan Charles Honoris mengungkap hasil survei Charta Politika terbaru yang menunjukkan stagnansi elektabilitas Prabowo-Sandi.Stagnasi selama 3 bulan kampanye pertama, 35,5 persen pada Oktober dan 34,1 persen di Desesember.
Menurutnya, membuktikan strategi hoaks yang dilakukan paslon 02 tidak mempunyai dampak elektoral.
Strategi hoax tersebut, kata Charles bukan saja tidak berhasil menurunkan elektabilitas Jokowi-Kiai Maruf Amin, tapi juga gagal menaikkan elektabilitas Prabowo-Sandi.
"Disebut sebagai strategi, sebab hoaks diproduksi terus oleh Prabowo-Sandi, meskipun kebohongan mereka sudah sering kali ditelanjangi. Misalnya saja soal 1 selang cuci darah di RSCM disebut digunakan untuk 40 orang, padahal 1 selang untuk 1 pasien)," kata Charles, Kamis (17/1/2019).
"Dan terbaru Garuda disebut bangkrut padahal masih beroperasi. Cadangan beras nasional disebut hanya cukup 3 minggu, padahal menurut Bulog bisa sampai akhir 2019), dan masih banyak lagi," lanjutnya.
Ia menduga mungkin pada awalnya Prabowo-Sandi berpikir strategi hoks yang dilakukannya bisa sukses. Charles mengungkap seperti kata Joseph Goebbels kebohongan yang diulangi terus menerus kelak akan dipercayai sebagai kebenaran.
”Namun, ternyata masyarakat Indonesia sudah cerdas, sehingga strategi hoax yang dilakukan Prabowo-Sandi sama sekali tidak bisa menggoyang pilihan politik rakyat," Charles menegaskan.
Baca: PSI dan PCNU Sukabumi Sepakat Lawan Hoaks untuk Menangkan Jokowi-Maruf
Ia kemudian menyarankan kepada Prabowo-Sandi menghentikan strategi hoaks yang sudah terbukti tidak menguntungkan pihaknya. Terlebih, lanjutnya hoaks mempunyai efek yang destruktif bagi kehidupan masyarakat. "Masak rakyat juga yang harus menanggung kerusakan akibat tujuan politik elite yang gagal," sindir Charles.
"Saya berharap debat presidensial pertama yang dihelat nanti malam jadi momentum bagi Prabowo-Sandi untuk meninggalkan strategi hoaks yang gagal menaikkan elektabilitas. Memulai kampanye positif dengan adu gagasan, program dan rekam jejak bersama Pak Jokowi-Kiai Maruf Amin," harap Charles.