TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Alumni Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang tergabung dalam "Sajadah" (Silaturahim Alumni dan Jaringan Dakwah) menyatakan kebulatan tekad mendukung capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin.
Ketua Umum "Sajadah" A Bajuri mengatakan, pernyataan dukungan ini disepakati melalui diskusi yang panjang antar alumni UINSA yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Alumni UINSA ada sebanyak 35 ribu orang, belum termasuk keluarganya bisa mencapai 2 juta lebih. Insya Allah semua mendukung duet Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin," ujar Bajuri dalam keterangan tertulis, Senin (21/1/2019).
Kebulatan tekad ini menurut A Bajuri sudah mendapatkan restu dari Ketua Umum IKAUINSA, Dr H Imam Nahrawi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga.
Kinerja pemerintahan Jokowi, menurut Bajuri, selama ini terbukti telah menjadikan semua menjadi lebih baik.
Perubahan demi perubahan telah terlihat jelas dari berbagai bidang, terutama dalam bidang pembangunan infrastruktur, reformasi sistem manajemen pemerintahan, iklim keterbukaan, penegakan hukum yang transparan dan lain-lain.
"Andaikan kurang sempurna, itu wajar. Karena baru melakukan dalam waktu 4 tahun. Oleh karena itu, kepemimpinan Jokowi harus dilanjutkan. Pak Jokowi harus diberi kesempatan untuk menyempurnakannya," ucap Bajuri.
Bagi umat Islam, kata Bajuri yang juga Wakil Ketua Umum Ika UINSA ini, duet Jokowi Ma'ruf Amin adalah benteng yang dapat menjaga Islam Nusantara, Islam yang Rahmatan Lil Alamin.
"Islam Ahlussunnah Wal Jamaaah yang ramah dan cinta damai, mengayomi minoritas dan seluruh elemen bangsa" ujarnya.
Dia juga menyatakan akan mendukung aksi dukung Jokowi-Amin di Aksi Forum Alumni Jatim pada Sabtu (2/2/2019) di Tugu Pahlawan Surabaya.
Sementara itu, Koordinator Aksi dari Sajadah UINSA, A Baidowi mengatakan akan mengerahkan para alumni UINSA dalam aksi forum alumni Jatim di Tugu Pahlawan.
"Sebanyak 1000 orang sudah menyatakan siap untuk datang di Tugu Pahlawan," ucap Baidowi.
UINSA (dulu bernama IAIN) adalah perguruan tinggi yg telah melahirkan para tokoh masyarakat, kiai, muballigh, pejabat bahkan sampe setingkat menteri. *