"Ya, itu kan kalau kita jemput mengakibatkan kemacetan, mengakibatkan keributan. Kita kan enggak melakukan itu. Kita enggak orasi, enggak apa. Kita cuma ngobrol-ngobrol aja," bilang Wibowo saat disinggung pesan Ahok untuk tidak dijemput.
"Kita cuma pake karpet aja. Nanti kita lihat mana toko yang kosong. Kita udah komitmen di grup (WA) juga. Kita enggak akan membuat macet, enggak akan buat keributan. Hanya menunjukkan kita ada. Kita enggak orasi," tuturnya.
Mereka pun tidak pasang target harus bertemu atau mendapat sapaan dari Ahok.
"Kita disapa (Ahok) senang, tidak disapa juga enggak apa-apa. Melihat aja kita udah senang," ujar Ismet (60), Ahoker asal Tangerang, saat ditemui Warta Kota di depan GPIB Gideon, persis di samping Mako Brimob, Rabu (23/1/2019).
Dia menyampaikan, tujuan dia dan teman-temannya ke Mako Brimob yang utama adalah ingin menunjukkan bahwa pendukung Ahok masih tetap ada.
Ismet berharap, dukungan ini membuat Ahok bersemangat dalam menjalani kehidupan selanjutnya.
"Kalau untuk ketemu saat Pak Ahok keluar tidak perlu. Orang kita juga sering kok ikut ke dalam nengokin Pak Ahok," ucap Ismet.
Sementara itu, Ustaz Wibowo (50), Ahoker lainnya, berharap, Ahok dapat terus berbakti kepada negara selepas bebas dari balik jeruji besi.
Menurutnya, mantan suami Veronica Tan itu punya banyak kualitas yang bisa diberikan untuk bangsa.
"Ada yang berpendapat agar Pak Ahok jadi gubernur di provinsi lain, ada yang usul Pak Ahok bikin partai sendiri," katanya.
"Pak Ahok sebagai ketua umumnya, tapi tidak calon presiden, tidak DPR, seperti Bu Megawati. Yang penting berbakti untuk bangsa," ucap Wibowo lagi.
Tentang kabar yang berhembus bahwa Ahok akan segera menikah selepas bebas, Wibowo tak berkomentar banyak. Menurut dia, asal baik untuk Ahok, dia mendukung saja.
"Oh, itu (menikah) urusan pribadi beliau lah. Mau cerai, mau nikah, masalah rumah tangga itu biasa," katanya.
Wibowo menambahkan, sudah sejak empat hari lalu dia dan teman-temannya berkumpul di sekitar Mako Brimob. Namun, mereka lebih sering berkumpul di rumah makan.