TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komjen Pol Arief Sulistyanto hanya lima bulan 15 hari menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim), namun ia membatah ada faksi dan perpecahan di tubuh tPolri.
"Yang membuat isu faksi siapa?" kata Arief di kantor Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta, Kamis (24/1/2019).
Arief menegaskan yang melontarkan isu menyangkut faksi di tubuh Polri bukanlah dirinya. "Bukan saya yang buat isu faksi. Tanya coba sana sama yang buat isu itu," tegasnya.
Pada sekira pukul 14.00 WIB, Kamis, Arief datang ke Bareskrim untuk menjalani acara pisah sambut. Untuk selanjutnya posisi Kabareskrim dijabat Irjen Pol Idham Aziz, yang sebelumnya Kapolda Metro Jaya.
Arief tampak mengenakan batik cokelat lengan panjang. Irjen Pol Idham Aziz, sudah datang terlebih dahulu sekira pukul 13.30.
Baca: Kapolri Sebut Mutasi Sejumlah Perwira Tinggi Polri Tak Terkait Faksi dan Friksi
Sebelumnya, dalam pelantikan jabatan di Mabes Polri, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah menegaskan rotasi 17 pati Polri tak terkait dengan faksi.
"Saya ingin menekankan, pergantian pejabat tidak ada kaitan dengan faksi dan friksi di Polri," ujar Tito.
Perbedaan pendapat dalam internal suatu organisasi, dipandang Tito sebagai hal biasa. Namun ia mengatakan tidak semua perbedaan itu menimbulkan dampak destruktif.
"Perbedaan itu hal biasa, untuk memperkuat kebijakan melalui mekanisme check and balance. Polri tetap solid," jelasnya. Arief Sulistyanto selanjutnya menjabat Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan (Kalemdiklat) Polri.
Baca: Foto Bareng Iqbaal Ramadhan, Nia Ramadhani Lebih Cocok Disebut Milea Ketimbang Mamanya
Arief Sulistyanto mengaku bersyukur dipercaya menjabat Kabareskrim Polri walau hanya lima bulan lamanya.
"Alhamdulillah, saya mendapat kesempatan menjadi Kabareskrim. Walaupun hanya 5 bulan 5 hari, setidaknya saya tahu apa yang terjadi dan bagaimana membenahinya, terutama aspek leadership, manajemen penyidikan, terutama integritas para penyidik," ujar Arief, dalam keterangan tertulis.
Arief menyebut perjalanannya selama menjabat Kabareskrim ibarat pengembara yang hanya menengok kondisi rumah lama.
"Ibarat pengembara, saya hanya mampir sebentar menengok kondisi rumah lama saya. Saya sudah paham apa yang harus dilakukan dan sudah saya siapkan program pembenahannya," katanya.
Kini, ia menyebut akan fokus bekerja dari hulu karena jabatannya sangat menentukan kualitas SDM di Korps Bhayangkara untuk ke depannya.