Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyatakan akan menampung usulan soal jalur khusus sepeda motor di jalan bebas hambatan atau jalan tol.
"Tentang wacana motor masuk tol, memang kita harus berhati-hati ya. Satu kita harus lihat Undang-Undang seperti apa, saya belum pelajari. Kedua internasional best practicenua kayak apa," ujar Budi Karya Sumadi, Selasa (29/1/2019) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Baca: Kemenhub Tak Setuju Motor Boleh Masuk Tol
Untuk sementara ini, menurut Budi Karya Sumadi, usulan tersebut termasuk dari Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) akan ditampung untuk selanjutnya dipelajari bersama.
"Anyway, saya akan pelajari dulu regulasinya di negara kita, di internasional seperti apa. Nanti akan kami diskusikan termasuk Pak Bambang Soesatyo kami undang," ungkap Budi Karya Sumadi.
Disinggung soal motor yang sudah masuk di Tol Suramadu dan di Tol Mandara, Bali, menurut Budi Karya untuk yang di Suramadu memang motor dimungkinkan karena itu Highway Bridge (jembatan jalan raya).
Sementara untuk yang di Bali, dia mengaku tidak tahu ketentuannya seperti apa.
"Yang Suramadu itu bukan jalan tol, tapi highway. Kalau yang Bali saya tidak tahu ketentuannya seperti apa. Nanti saya tinjau regulasinya seperti apa. Karena kaalau enggak kan jadi masif. Kalau masif, tidak sesuai UU atau Internasional best practice itu bermasalah," kata Budi Karya Sumadi.
Baca: Menhub Budi Karya Kaji Pembentukan Otoritas Transportasi Jabodetabek
Sebelumnya, Bambang Soesatyo menyuarakan pengendara motor memiliki hak untuk menggunakan jalan tol karena pengendara motor juga membayar pajak yang digunakan untuk pembangunan.
Dia juga meyakini ada dampak positif bila sepeda motor bisa masuk ke tol, diantaranya bisa mengurangi angka kecelakaan, bisa lebih tertib hingga mengurangi kemacetan.